Bukan pemuka agama, ini pihak penentang film porno virtual reality
Techno.id - Awal tahun ini, publik tiba-tiba dicekoki penggunaan unik virtual reality (VR), yakni untuk menikmati konten dewasa. Salah satu produsen film porno virtual reality, VR Bangers, pun berinisiatif untuk membawa teknologi ini lebih jauh. Mereka sebelumnya telah dirumorkan bekerja sama dengan pabrik VR headset AuraVisor untuk menawarkan layanan berupa menikmati VR porn di dalam kamar hotel.
-
Tahun ini, 20 juta user diklaim akan nonton film porno virtual reality CIO Naughty America, Ian Paul, optimistis layanan barunya ini bakal sangat diminati.
-
Layar besar gedung bioskop akan digantikan oleh virtual reality Gedung bioskop dengan virtual reality terbukti sukses di kawasan Eropa.
-
Lepas Oculus, Facebook tak ingin perangkatnya diisi konten seks Pihak Facebook tak ingin virtual reality-nya terisi konten berbau seksual.
Ide bisnis semacam ini ternyata langsung mendapat tentangan. Bukan pemuka agama yang melayangkan protes, tetapi salah satu rumah bordil legal di AS.
"Secara garis besar, menikmati film porno di virtual reality itu terlalu aneh. Saya tidak memahaminya karena hal itu mengisyaratkan kesepian," terang Dena, manajer lokalisasi Sheri's Ranch.
Wanita itu menuturkan pada TheGuardian.com (20/04/16) bahwa ia sangat tertarik dengan teknologi dan sudah mencoba menyelaraskan bisnisnya ini sesuai perkembangan zaman, contohnya dengan memanfaatkan webcam. Akan tetapi, ia menilai film porno berbasis VR bukanlah yang manusia butuhkan.
"Kita membutuhkan kontak langsung dengan manusia. Ini bukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi kebutuhan mendasar," katanya. Dena pun menilai VR porn tak lebih dari sekadar gimmick dan tidak bisa menggantikan kebutuhan seksual manusia.
Setujukah Anda dengan argumen ini?
BACA JUGA :
(brl/red)