Co-founder Apple puji pembuat Oculus Rift
Techno.id - Panggung Silicon Valley Comic Con (SVCC) tahun ini kedatangan dua tokoh teknologi beda zaman sekaligus perusahaan, yakni Steve Wozniak dan Luckey Palmer. Alih-alih saling menjatuhkan, menariknya Wozniak malah mengapresiasi apa yang sudah dilakukan 'juniornya'.
-
Pendiri Oculus akui Sony sebagai saingan terberat Pendiri Oculus: Sony PlayStation VR berpotensi menjadi penantang terbesar kami
-
Founder Oculus akui kabel adalah penghambat perkembangan gadget VR-nya "Kabel akan menjadi hambatan utama dalam industri VR untuk waktu yang lama. Mobile VR akan berhasil jauh sebelum VR untuk PC menjadi wireless."
-
Oculus Rift untuk konsumen mungkin dijual mahal, ini alasannya "Alasannya ialah karena kami telah menambahkan beragam teknologi pada perangkat ini, melebihi dari yang ada di DK1 dan DK2."
"Saya orang yang 'old school'. Saya suka Superman, tetapi sekarang ada banyak 'superhero' baru di dunia ini. Merekalah orang-orang seperti Palmer Luckey, pembuat teknologi yang sebelumnya kita pikir tak akan tercipta," puji co-founder Apple itu.
Di sisi lain, Palmer - yang masih berusia 23 tahun - menjanjikan masa depan virtual reality yang lebih cerah.
"Konsep yang saya tunggu-tunggu adalah telepresence. Fitur itu tak akan ada di teknologi komunikasi saat ini. Virtual reality akan membuatnya lebih baik dan nyaman daripada harus meeting sungguhan," ungkap pendiri Oculus tersebut seperti dikutip dari TechRadar.com (20/03/16).
Oculus sendiri sudah meluncurkan beberapa inovasi demi perangkat VR buatannya, Rift. Contohnya, mereka akan merilis 30 judul video game VR di ujung Maret ini. Selain video game, mereka juga memperkenalkan Oculus Home, yakni sebuah antarmuka di dalam virtual reality Rift.
BACA JUGA :
- Oculus umumkan 30 video game pendamping peluncuran Rift
- Pendiri Oculus tak kaget harga PlayStation VR lebih murah
- Oculus Rift bakal dukung Mac? Ini kata pendirinya
- Termurah hingga termahal, ini perangkat VR yang telah rilis tahun 2016
- Mark Zuckerberg: Perangkat virtual reality adalah masa depan Facebook
(brl/red)