Dewi Lestari pensiunkan laptop perjuangan menulis novel selama 27 tahun, intip jajaran seri laptopnya
Techno.id - Dewi Lestari, yang lebih dikenal dengan nama pena Dee Lestari, adalah seorang penulis novel, penyanyi, sekaligus penari terkemuka di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 20 Januari 1976 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dee memulai kariernya sebagai penyanyi dan penari pada tahun 1994, namun ia lebih dikenal sebagai penulis novel.
-
Tak cuma hits di panggung hiburan, 12 artis ini juga jago nulis Kamu juga tentu bisa kayak mereka, guys.
-
Penulis Indonesia ini karyanya laris manis di pasaran, siapa saja? Penulis-penulis tak hanya tenar tapi juga mengantongi jutaan rupiah.
-
Tak hanya mahir akting, 13 artis Indonesia ini juga lihai menulis Sampai sekarang, sekalipun profesi penulis masih belum terlalu dianggap mantap, faktanya banyak kaum muda yang mulai merambah dunia kepenulisan.
Mbak Dee, sapaan akrab dari Dewi Lestari berhasil meraih popularitas sebagai penulis novel melalui karya-karyanya yang terkenal seperti Supernova, Rectoverso, dan Filosofi Kopi. Novel-novelnya sering kali membahas tema-tema kehidupan, spiritualitas, dan filosofi yang diangkat dengan bahasa lebih lugas dan mudah dipahami.
Selain menulis, Dee juga aktif sebagai penyanyi, penari, bahkan penulis lagu. Ia menjadi vokalis dari grup musik Rida Sita Dewi yang terkenal pada era 90-an. Pada tahun 2002, ia merilis album solonya yang berjudul "Simfoni Luar Biasa". Selain itu, penyanyi sekelas Raisa juga berhasil merilis lagu baru, "Nyaman Tak Cukup" yang membuktikan bahwa dirinya sangat piawai dalam menulis lagu.
Karya-karya Dee telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, dan Korea. Ia telah menerima berbagai penghargaan, di antaranya penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk kontribusinya dalam dunia sastra pada tahun 2016.
Baru-baru ini, penulis buku Filosofi Kopi tersebut mengunggah jajaran perangkat laptop yang menemani perjuangannya selama ia berkarir. Melalui akun Instagram dengan handle @deelestari, ia memberikan sebuah reels berisikan seluruh laptop yang menemaninya menulis sejak 1996.
"Lewatmu, telah lahir Madre, Partikel, Gelombang, dan Inteligensi Embun Pagi. Bertahun-tahun kamu juga pernah membantu kebutuhan sekolah Keenan, lalu turun ke Atisha, hingga sekarang pensiun di lemari ini. Bersama para pendahulumu." Tulis Dee Lestari melalui reel Instagramnya.
Dari caption yang dituliskan wanita asal Bandung tersebut, memperlihatkan gambaran karya apa saja telah ia tuliskan dengan jajaran laptopnya. Ada lima laptop terpajang rapih di etalase telah disiapkan olehnya. Tercatat selama 27 tahun berkarir, Mbak Dee berganti laptop sebanyak enam kali. Namun sayangnya ada satu laptop tidak berhasil ia temukan karena sudah berpindah tangan berkali-kali, sehingga sulit untuk mendapatkannya.
foto: Instagram/ @deelestari
"Dari semua laptop yang pernah saya miliki, hanya satu yang tidak berhasil saya temukan karena sempat pindah tangan ke beberapa pihak." Imbuh Dee Lestari.
Melalui video yang diunggahnya, Dee Lestari mengawali karier dengan laptop jadul merk Digital. Kemudian ia beralih ke laptop strata lebih atas yaitu Sony. Selanjutnya Dee mengandalkan laptop MacBook sampai akhirnya ia memensiunkan seri Apple MacBook terbarunya, yang sudah berjuang selama belasan tahun. Selain itu, terdapat laptop merek Asus yang tidak berhasil ia temukan di tanah perantauan.
"Yang lainnya masih tersimpan. Dalam rentang 27 tahun, seginilah laptop yang saya punya (plus satu yang hilang di perantauan — dear Asus, you will never be forgotten)" Tambah Dee Lestari.
Usut punya usut, Dee Lestari mengalami proses cukup panjang dalam mengumpulkan jajaran laptop perjuangannya. Apalagi laptop yang ia pakai juga dipergunakan oleh mitra sekantornya. Hal tersebut terlihat melalui komentar yang ia ucapkan.
"ini pun proses ngumpulinnya lama, krn biasanya laptop2ku diturunkan ke pemakai lain, atau dipinjam staf. Jd sempat tersebar2."
Menariknya, Dee Lestari terbilang sangat piawai dalam merawat laptop yang ia gunakan. Terbukti, MacBook warna hitam ia letakkan ternyata sudah berumur hampir 11 tahun. Padahal rata-rata pemakaian laptop 5 tahun sampai 8 tahun, itupun sudah melalui perawatan super ekstra.
"dari 2011 dia. Baru "tidur" akhir 2022." ujar Dee Lestari melalui komentarnya.
Bahkan laptop yang ia gunakan sampai saat ini, sudah berumur 6 tahun. Mbak Dee mengungkapkan bahwa jika laptopnya tidak terlalu parah mengalami kerusakan, masih dipertahankan.
Alasan mengapa penulis buku Perahu Kertas ini memensiunkan laptopnya adalah kemampuannya yang makin berkurang. Selain itu, sudah ada masalah software dan hardware. Apalagi laptop terbilang jadul memiliki bobot cukup berat.
Dari unggahan Dewi 'Dee' Lestari dapat diambil pelajaran, bahwa sebuah proses tidak akan mengkhianati hasil. Selain itu, merawat dengan baik apa yang telah dimiliki dan diperjuangkan sangatlah penting. Karena pada suatu saat nanti, kenangan masa-masa indah tersebut bisa dinikmati.
BACA JUGA :
- Merangkum artikel hanya dalam waktu 5 detik saja, ini cara mudah menerapkannya
- Apple luncurkan update iOS 16.4 untuk iPhone, bisa meredam kebisingan saat dalam panggilan
- Tanda tangan Steve Jobs harganya lebih mahal dari 1 unit Tesla, ternyata ini penyebabnya
- Anggota DPR AS pertanyakan pengambilan data biometrik ke Bos TikTok, malah jadi bahan olokan warganet
- Gambar di atas kertas bisa bergerak layaknya film kartun ChalkZone, ini cara mudah membuatnya
(brl/guf)