Di industri teknologi, banyak yang mengecam Donald Trump, ini buktinya

Advertisement

Techno.id - Belakangan, nama Donald Trump begitu banyak dibicarakan masyarakat global. Hal itu tak aneh, mengingat calon presiden Amerika Serikat dari kubu Republik itu sudah melakukan serentetan dan memberikan pernyataan kontroversi. Hebatnya lagi, pihak-pihak yang gerah dengan ulah si triliuner itu tak cuma dari ranah politik, tetapi juga masuk ke industri teknologi.

Seberapa gempar sektor TI gara-gara Donald Trump? Berikut rangkuman yang sudah disiapkan Techno.id:

 

CEO Amazon ingin kirim Trump ke luar angkasa

Awal Desember ini, Trump mengirimkan sebuah tweet yang mengatakan kalau Amazon, perusahaan yang dipimpin oleh Jeff Bezos, tidak tertib dalam membayar pajak. Lewat akun @realDonaldTrump, ia turut merendahkan Amazon sebagai perusahaan yang tidak menguntungkan.

Sehari setelahnya, Bezos membalas tweet Trump dengan sebuah video peluncuran Blue Origin, layanan angkutan privat ke luar angkasa, yang didirikan Bezos. Tak lupa, ia juga memberi sindiran balasan pada Trump dengan menulis "akan menyisakan satu buah kursi di roket Blue Origin untuk Anda."

Apakah Bezos bermaksud untuk mengantarkan Trump ke luar angkasa dan tidak membawanya kembali ke Bumi? Sayangnya hanya ia yang tahu.

Pentolan Facebook dan Google kecam pernyataan intoleran Trump

Pernyataan kontroversial dari Donald Trump yang berniat melarang umat Muslim memasuki wilayah Amerika Serikat lantas menyulut emosi banyak pihak, tak terkecuali Mark Zuckerberg, CEO Facebook, dan Sundar Pichai, CEO Google. Keduanya sama-sama menunjukan sikap tak simpatik pada Trump dan membela umat Muslim dari diskriminasi itu.

Yang menarik, Zuck bahkan sedikit menceritakan dirinya yang dibesarkan di latar belakang keluarga Yahudi. Namun ia tetap diajarkan untuk menghormati sesama, termasuk orang Islam.

Hacker pun beri Trump 'pelajaran'

Adalah kelompok peretas Anonymous yang menyatakan perang di dunia maya pada Trump. Hacker yang pernah menyerang ISIS dan Korea Utara itu mengklaim telah meretas situs Trump Tower. Website yang dimanfaatkan triliuner itu untuk berkampanye dibuat down sebagai balasan atas sikap Trump yang dinilai rasis.

"Donald Trump, berpikirlah dua kali sebelum Anda berbicara tentang apapun. Anda sudah diperingatkan, Mr. Donald Trump," demikian kecam Anonymous dalam video yang dipublikasikan pada hari Rabu (09/12) kemarin.

 

Trump berniat tutup akses internet dan tak peduli dikritik

Konglomerat real estate itu juga pernah mengusulkan agar menutup jaringan internet. Menurut Trump, internet adalah sumber dari beragam aksi kejahatan, seperti terorisme, dan telah membuat korban jiwa berjatuhan. 

Meski menyadari ide itu bakal ditentang banyak orang, Trump tak gentar dan malah mengatakan jika para penentang itu adalah orang bodoh.

Untuk mewujudkan ide tersebut, ia mengatakan akan meminta bantuan kepada Bill Gates selaku bos Microsoft. Namun tentu saja, hal itu baru akan dilakukannya jika dirinya terpilih menjadi Presiden AS selanjutnya.

Advertisement


(brl/red)