Di masa depan DNA bakal jadi pengganti hard drives
Techno.id - Robert Grass, seorang peneliti asal ETH Zurich, Jerman baru saja mempublikasikan hasil temuannya yang menyebutkan jika DNA makhluk hidup kemungkinan besar bisa menjadi pengganti hard drives di masa depan. Dalam penelitian yang dipublikasikan di America Chemical Society tersebut, Grass menyebutkan jika ia dan tim peneliti berhasil mengkoding DNA dengan 83KB teks bersejarah dari Piagam Federal Swiss di tahun 1291 dan teks berisi metode Archimedes dari abad ke-10.
-
Peneliti China memperkenalkan format disk optik dengan kapasitas hingga 125TB Disk baru berukuran Blu-ray ini menawarkan kapasitas hingga 10.000 x lebih besar dari yang ada saat ini
-
5 Penemuan keren ini bukti semua bisa terjadi berkat Iptek Kini tes HIV bisa cuma pakai USB.
-
Begini cara hilangkan data dalam hard drive untuk selamanya Biasanya, hard drive yang dianggap rusak akan dibuang begitu saja. Apakah data yang terdapat di dalam piranti rusak tersebut benar-benar hilang?
Dikutip dari Gizmodo (17/8/15), DNA memang dikenal memiliki bahasa coding alam yang mirip dengan bahasa biner yang digunakan di komputer. Grass menjelaskan bahwa jika pada hard drive angka digunakan untuk mewakili data, akan tetapi pada DNA basa kimia lah yang digunakan untuk mewakili data. Total ada empat basa kimia pada DNA yakni A, T, C, dan G yang dapat digunakan untuk menyimpan data.
Lebih lanjut Grass menjelaskan, jika DNA dapat menyimpan data lebih lama dan dengan kapasitas yang lebih banyak ketimbang hard drive saat ini. Menurutnya, satu ons DNA saja diperkirakan bisa menyimpan 300.000 terabyte informasi serta dapat menyimpannya dalam kurun waktu ratusan hingga ribuan tahun. Bandingkan dengan kapasitas dan lama penyimpanan data pada hard drive konvensional yang 'hanya' mampu menyimpan sekitar lima terabyte data dalam kurun waktu 50 tahun.
Berbekal fakta inilah, Grass dan tim peneliti lainnya mulai untuk memodifikasi DNA supaya dapat dijadikan sarana penyimpanan yang lebih canggih ketimbang hard drives saat ini. Melalui percobaan laboratorium, ia mengemas DNA ke kapsul silika tahan panas supaya dapat bertahan lebih lama dan dapat digunakan untuk menyimpan data.
Ia dan tim peneliti, pertama-tama memanggang DNA dalam kemasan dengan suhu 71 derajat celcius selama seminggu. Setelah itu barulah kapsul yang berisi DNA tersebut dimasukkan ke dalam lemari pendingin supaya dapat digunakan untuk menyimpan data dengan durasi penyimpanan selama puluhan bahkan ribuan tahun.
Meski menjanjikan, Grass mengatakan jika teknologi eksperimennya ini masih belum sempurna. Pasalnya, banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi seperti misalnya, bagaimana membuat DNA lebih praktis dalam menyajikan ribuan data yang tersimpan di dalamnya. Menurut Grass sistem penyimpanan DNA saat ini masih belum sistematis, sehingga akan menyulitkan penggunanya saat akan mencari file data yang tersimpan bersama dengan ribuan data lainnya.
BACA JUGA :
- Buat baterai ponsel bertahan 4 kali lebih lama dengan teknologi ini
- Dapat berubah warna, helm ini bisa indikasikan cedera pada kepala
- Membaca buku bisa tingkatkan produktivitas kerja!
- Ingin lepas dari kecanduan rokok? Bermainlah games tetris
- Ilmuwan ungkap rencana mentransplantasikan organ babi ke manusia
(brl/red)