Game bertema makanan bisa pengaruhi pola makan anak
Techno.id - Game bertema makanan seperti Candy Crush Saga atau Cooking Mama ternyata memiliki dampak terhadap pola makan anak-anak yang memainkannya. Demikian laporan hasil studi terbaru dari Radboud University di Belanda.
-
Nonton kartun berkarakter gendut bisa membuat makan berlebihan Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengomentari karakter yang gendut cenderung mengambil permen yang lebih banyak dalam penelitian ini
-
Manfaat hebat game Tetris, bantu diet hingga atasi kecanduan narkoba Bermain Tetris mampu mengurangi rasa lapar hingga 70%, dengan level terendah 56%.
-
Studi: Video game justru membuat anak pandai bersosialisasi Anak yang gemar bermain video game memang banyak mengundang persepsi negatif, namun sepertinya tidak selalu demikian
Salah seorang peneliti bernama Frans Folkvord mengatakan, game bertema makanan dapat meningkatkan pola makan anak hingga 55 persen. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh format iklan internet yang berbeda dengan iklan TV.
"Format iklan TV cenderung diawasi dan dibatasi, sedangkan format iklan internet lebih bebas dan cenderung bercampur dengan banyak konten lainnya," klaim Folkvord sebagaimana dikutip dari NDTV (21/12).
"Situs jual beli makanan (di internet) biasanya menyertakan sebuah permainan di dalam iklannya. Iklan tersebut bahkan terkadang juga menggiring anak-anak untuk mengajak teman-temannya ikut bermain," tambahnya.
Secara sekilas, bertambahnya pola makan anak mungkin merupakan suatu hal yang bersifat positif. Kendati demikian, lanjut Folkvord, ia juga memiliki sisi negatif, yaitu pola makan yang tidak sempurna.
"Misalnya anak sedang bermain game Fruit Ninja (buah) dan Candy Crush Saga (permen). Anak lebih cenderung memilih permen daripada buah yang notabene lebih sehat. Belum lagi pola makan yang tidak teratur karena nafsu makan mereka akan tumbuh di saat mereka bermain game," paparnya.
"Misalnya game Fruit Ninja (buah) dan Candy Crush Saga (permen). Pada umumnya, anak akan cenderung memilih permen (karena manis) daripada buah (yang notabene lebih sehat)," jelasnya.
"Belum lagi pola makan anak yang tidak teratur karena siklus lapar mereka akan bergantung di saat mereka (hanya) sedang bermain game," imbuhnya.
BACA JUGA :
(brl/red)