Geoffrey Hinton cabut dari Google, ungkap dampak AI di masa depan

Advertisement

Techno.id - Teknologi AI dalam kurun waktu terakhir begitu pesat melakukan perkembangan. Sebut saja ChatGPT sebagai salah satunya yang menghebohkan. Hanya perlu memasukkan perintah, dalam hitungan detik informasi yang diminta akan dipaparkan.

Namun fenomena penggunaan AI dalam kemajuan teknologi tak terlepas dari seorang nama yang berperan sebagai pionirnya. Ia adalah Goeffrey Hinton. Beberapa media luar bahkan menjulukinya dengan istilah "the Godfather of AI'. Setelah menjalani hari-harinya sebagai petinggi Google, tetiba Hinton menyatakan pengunduran dirinya dari perusahaan tersebut.

Hal itu dapat diketahui dari unggahan melalui akun Twitter. Disebut bahwa alasan dibalik tindakannya tersebut karena kekhawatirannya soal bahaya AI. Ia juga menambahkan jika pengunduran dirinya dari Google agar dirinya jauh lebih leluasa untuk berbicara soal bahaya AI tanpa berimbas terhadap perusahaan lamanya itu.

Techno.id telah menghimpun dari berbagai sumber pada Rabu (3/4), berikut kurang lebih 3 ramalan Geoffrey Hinton soal bahaya AI di masa depan.

foto: pexels.com/cottonbro studio

Dikutip dari SCRIPPNEWS dalam wawancaranya bersama Times, Geoffrey menyampaikan kalau orang awam nantinya tidak bisa lagi mengetahui mana yang benar. Ini tentu sangat masuk akal mengingat banyak sekali teknologi AI yang sering membuat konten palsu. Seperti foto atau video tokoh publik yang menyatakan suatu kontroversi yang ternyata rekayasa AI. Hal tersebut pastilah sangat merugikan.

Selanjutnya mketenagakerjaan. Nanti AI jika terus semakin masif akan berpengaruh pada ketersediaan lapangan kerja dan intelegensia manusia. Geoffrey bahkan merekomendasikan jika seharusnya para pembuat teknologi AI tidak perlu meningkatkan kemajuan dahulu jika belum mengerti cara untuk mengendalikannya.

Dan yang terakhir merupakan pernyataanya jika AI bisa mengancam keselamatan dan kebebasan masyarakat. Geoffrey Hinton percaya jika perkembangan AI dapat mengubah masyarakat pada tatanan yang sepenuhnya tidak akan bisa dipahami oleh akal sehat manusia. AI bisa berdampak buruk bagi umat manusia. Ia menambahkan jika ketimbang imajinasi pengambil alihan robot terhadap peradaban manusia, AI jauh lebih mengerikan.


Advertisement


(brl/guf)