GfK luncurkan alat ukur pemakaian smartphone
Techno.id - Dilansir oleh Antara, Perilaku konsumsi konsumen dalam pemakaian ponsel pintar kini dapat diukur secara efektif lewat penggunaan media berteknologi tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Managing Director GfK, Guntur Sanjoyo.
-
Mobile video akan menjadi kanal media paling penting di Indonesia Sebuah pesan dari CEO Brilio.
-
Perilaku masyarakat modern merupakan lahan baru e-commerce Perilaku ini banyak dimanfaatkan oleh banyak instansi pemerintah dan juga swasta untuk mengubah strategi dalam beriklan.
-
User smartphone di Indonesia makin banyak, apa dampaknya bagi negara? Dari studi Mastel dan LPEM UI, tiap pengguna smartphone di Indonesia berkontribusi terhadap nilai tambah ekonomi Tanah Air sebesar Rp1,728 juta.
"Pertumbuhan konektivitas internet yang tinggi terutama di kelas menengah di Indonesia telah menciptakan kebutuhan akan data berkualitas tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk memahami perilaku konsumen dalam penggunaan media," ujarnya dikutip dari Antara.
"Tercatat sebesar 61 persen warga di kota Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya, memiliki ponsel pintar," tambahnya.
Ia juga mengatakan jika rata-rata pemakaian smartphone selama 5,5 jam per hari, dan puncaknya terjadi pada malam hari. "Ini belum termasuk saat mereka melihat televisi yang menghabiskan 4 jam per hari, dan mendengarkan radio sekitar 60 menit." Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah perusahaan khususnya di bidang fast moving consumer good (FMCG), teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) dan elektronik untuk memantau perilaku konsumen."
GfK memperkenalkan Crossmedia Link yang mampu mengukur perilaku konsumsi konsumen secara efektif melalui penggunaan media berteknologi tinggi, katanya.
"Indonesia terpilih sebagai pasar pertama di Asia Pasifik untuk mengembangkan Crossmedia Link karena termasuk negara yang memiliki pertumbuhan pasar tercepat di seluruh dunia dari segi penetrasi dunia online, Internet, pendapatan iklan dan e-commerce," ujarnya.
Selain Indonesia, Crossmedia Link saat ini juga tersedia di Turki, Rusia, Brazil, Jerman, Belanda, Polandia, Afrika Selatan , Inggris dan Italia.
Crossmedia Link menggunakan teknologi LeoTrace untuk memonitor perilaku konsumen lewat berbagai layar termasuk desktop, smartphones dan tablets. Caranya dengan membenamkan sebuah software milik Gfk ke dalam berbagai perangkat setiap panel (smartphones, tablet, desktop dan laptop).
BACA JUGA :
- NEC ajak ID-SIRTII stabilkan keamanan cyber di Indonesia
- Ketua DeTIKnas berharap broadband bisa dimanfaatkan secara maksimal
- 57 persen populasi dunia ternyata tidak memiliki akses internet
- Mungkinkah CIA dalang di balik peretasan App Store Tiongkok?
- PBB: Pertumbuhan pengguna internet dunia tahun ini melambat
(brl/red)