Google mulai blokir iklan pop-up nakal
Techno.id - Baru-baru ini, Google mengungkap fakta yang cukup kontroversial. Dalam tulisan di laman adwords.blogspot.co.uk (25/06/15), mereka memaparkan kalau 50 persen klik pada pop-up ads dari gadget, ternyata dilakukan secara tidak sengaja. Meski hal ini sangat menguntungkan bagi pengiklan, tetapi di satu sisi user merasakan hal yang 180 derajat berbeda.
-
5 Cara menghapus pop-up iklan di Chrome, aman dari virus Jika dibiarkan dapat menghambat kecepatan jaringan alias menjadi lemot
-
Puluhan juta iklan diblokir Google selama tahun 2015 Tahun ini, Google akan fokuskan untuk memerangi malware serta akun bots yang banyak beredar di internet.
-
Google putuskan berhenti iklankan 'download this app' Survei: Tujuh dari 10 pengguna iklan web mobile akan langsung meninggalkan iklan yang mengandung unsur 'mengundang'
Nah, berbekal fakta ini, Google pun tergerak untuk memperbaiki mekanisme ad clicks-nya. Caranya ialah memblokir ad-clicks yang ditengarai dilakukan dengan kebetulan.
Lebih lanjut, Google membagi mekanisme itu dalam tiga tahapan. Pertama, Google bakal memblokir iklan yang diletakkan dekat dengan scroll atau tombol yang memiliki kecenderungan tinggi untuk diklik. Nantinya, iklan tersebut akan diposisikan lebih ke tengah.
Selain itu, Google juga siap menutup link untuk mengunduh aplikasi tertentu dari ikon yang ditampilkan dalam iklan tersebut. Terakhir, (dan yang paling penting), Google bakal memberlakukan delay selama beberapa saat atas kemunculan pop-up ads di aplikasi atau web tertentu, sehingga user pun mempunyai waktu untuk melihat iklan tersebut dan memutuskan untuk menutup atau mungkin malah mengkliknya.
Semoga saja pembaruan ini akan lebih bermanfaat bagi kedua belah pihak.
BACA JUGA :
- Setelah Gmail, kini tombol Undo Send juga hadir di Google Inbox
- Google lebarkan sayap ke sektor kesehatan dengan jam tangan pintar
- Mobil self-driving 'imut' dari Google mulai jajaki jalanan California
- Perilaku pengguna internet yang manfaatkan properti Google berubah
- Google luncurkan layanan bagi penggiat Citizen Journalism
(brl/red)