Google sedang menguji Genesis, platform berbasis AI yang diklaim dapat menulis artikel berita
Techno.id - Google baru-baru ini mendemonstrasikan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama “Genesis” kepada sejumlah petinggi media seperti New York Times, The Washington Post, dan News Corp yang memiliki The Wall Street Journal dan The Times of London. Seperti dilaporkan The New York Times, teknologi tersebut dapat membuat artikel berita.
-
Mengenal Perplexity AI, alat penelusuran Google bertenaga AI yang bisa digunakan untuk membuat konten Sudah selesai dengan Google? Ingin mencoba sesuatu yang baru dan bertenaga AI?
-
Bagaimana mesin pencari mengarahkan pikiranmu dengan satu klik saja Mencari berita atau isu ramai juga bisa dilakukan di Google.
-
5 Fakta yang perlu kamu ketahui tentang Google Gemini, penantang Copilot dan ChatGPT Gemini disebut-sebut sebagai rangkaian alat AI paling kuat dari Google
Berdasarkan laporan dari orang-orang yang menyaksikan presentasi tersebut, Genesis dapat membuat salinan dari data yang diberikan, baik itu peristiwa terkini atau jenis informasi lain.
Tampaknya, Google percaya bahwa para jurnalis dapat menggunakan teknologi ini sebagai semacam asisten untuk mengotomatisasi pekerjaan jurnalistik. Namun beberapa orang yang menyaksikan demosntrasi tersebut justru mengatakan bahwa hal itu tampaknya mengabaikan jenis pekerjaan yang dilakukan untuk menulis berita yang akurat dan mudah dicerna. Menurut mereka teknologi ini sepertinya tidak menghargai usaha yang dilakukan para jurnalis untuk menghasilkan berita yang akurat.
Jeff Jarvis, seorang profesor jurnalis di City University of New York, mengatakan kepada The New York Times bahwa para jurnalis dapat menggunakan alat ini jika teknologi tersebut dapat memberikan informasi faktual yang dapat dipercaya.
Namun ia beranggapan teknologi ini bisa saja menyebabkan penyebaran informasi yang salah. Sebab, Bard, teknologi AI generatif Google saja pernah mengeluarkan informasi yang salah segera setelah debutnya di Twitter.
Beberapa publikasi baru-baru ini yang menggunakan alat AI juga bermasalah. Sebut saja CNET yang harus mengeluarkan koreksi setelah menyadari adanya kesalahan substansial di sebagian besar dari 77 artikel yang ditulis mesin yang diterbitkannya di bawah byline CNET Money. Awal bulan ini, io9 dari Gizmodo juga menerbitkan artikel Star Wars yang penuh dengan kesalahan setelah memanfaatkan Gizmodo Bot.
Karena itu alat ini tidak tidak dapat menggantikan peran penting yang dimiliki jurnalis dalam melaporkan, membuat, dan memeriksa fakta dari artikel mereka. Dengan alasan tersebut, Jarvis beranggapan pengembangan Genesis yang dilakukan Google, sangat mungkin untuk mengejar ketertinggalannya dari OpenAI, perusahaan yang diukung Microsoft.
BACA JUGA :
- WhatsApp kini hadir di jam tangan pintar yang menggunakan Wear OS 3
- Cara menggunakan Google Home untuk membuat ruangan pintar di rumah
- Chatbot AI Google Bard kini mendukung lebih dari 40 bahasa, termasuk Indonesia
- Claude 2 siap menantang ChatGPT dan Google Bard, ini perbandingannya
- Cara menggunakan alat penghapus ajaib di Google Photos, objek yang mengganggu langsung lenyap
(brl/red)