Hacker ini gasak uang Rp 9 miliar dari perusahaan pelayaran Siprus
Techno.id - Salah satu perusahaan yang terdaftar di Siprus tampaknya mengalami kerugian yang sangat besar. Kerugian ini berasal dari kasus kejahatan cyber yang dilakukan oleh para hacker. Pelaku peretasan yang mengaku berasal dari perusahaan bahan bakar di Afrika ini telah menggondol uang sebesar 565.000 euro atau bila dirupiahkan sekitar Rp 9 miliar.
-
Hacker pakar ransomware akui jadi dalang peristiwa BSI Down, data nasabah terancam disebar Pihak BSI mengklaim seluruh data dan dana nasabah tetap aman
-
Perusahaan antivirus terkemuka Kaspersky pun diretas! Makin memprihatinkan, perusahaan antivirus sekaliber Kaspersky juga tak luput jadi korban peretasan para hacker!
-
Kelompok hacker ini gagal bobol Rp 10,4 triliun hanya karena salah eja Pekerjaan meretas membutuhkan ketelitian dan hasil yang sempurna. Jika tidak begitu, maka akan bernasib seperti kelompok hacker ini
Peretasan ini bermula dari hubungan kerja perusahaan pelayaran dengan perusahaan bahan bakar di Afrika. Perusahaan pelayaran yang berpusat di Limassol melaporkan ke polisi bahwa beberapa hari sebelumnya mereka menerima surel yang dimaksudkan berasal dari pemasok bahan bakar mereka, satu perusahaan di Afrika. Perusahaan tersebut meminta uang yang menjadi tunggakan perusahaan pelayaran untuk pembelian bahan bakar.
Kemudian, perusahaan pelayaran itu diminta mendepositokan uang tersebut di rekening bank yang berbeda dari yang digunakan selama ini. Tak merasa curiga dengan keanehan tersebut, perusahaan pelayaran mematuhi saja semua permintaan perusahaan Afrika, seperti yang disadur dari AntaraNews (27/8/15).
Bahkan, perusahaan pelayaran sampai melakukan deposito hingga dua kali pada tanggal 28 Juli dan 29 Juli ke rekening baru tersebut. Perusahaan pelayaran baru menyadari telah ditipu ketika perusahaan bahan bakar di Afrika mengirim surel untuk meminta pembayarannya yang tak kunjung dikirimkan.
Merasa dirugikan atas tindakan hacker, perusahaan pelayaran melaporkannya ke Polisi Siprus. Para polisi menanggapi serius kasus tersebut dan meminta bantuan Interpol untuk menemukan para peretas itu. Kabarnya, setelah dilakukan pelacakan, uang tersebut saat ini berada di Polandia.
BACA JUGA :
- Ketahuan sekarang siapa yang meretas website revolusi mental
- NSA khawatir kejahatan cyber di masa depan akan semakin parah
- Tidak bisa di akses, website Revolusi Mental diakui diretas
- Ashley Madison buat sayembara tangkap hacker berhadiah Rp 5,3 miliar
- Kini, drone juga bisa dipakai untuk meretas komputer melalui Wi-Fi
(brl/red)