Haruskah gadget dilengkapi dengan fitur "Sleep Mode"?
Techno.id - Sebelumnya, sebuah studi pernah mengungkapkan bahwa cahaya (blue light) yang dipancarkan oleh perangkat genggam memiliki efek yang dapat merugikan pola tidur. Atas dasar itulah, tidur berdekatan dengan handset menjadi sangat tidak disarankan.
Sebagaimana dikutip dari BBC (15/11), seorang dokter dari Evelina Children's Hospital di London bernama Paul Gringras kini merilis studi terkait. Isinya, ia menyarankan agar produsen perangkat genggam menambahkan menu "Sleep Mode".
Menurut Gringras, perangkat genggam saat ini memiliki layar yang lebih luas dengan blue light yang lebih terang. Hal tersebut mungkin akan bermanfaat jika di siang hari. Namun di malam hari, dampaknya bisa jadi akan mengerikan.
Di dalam studinya, Gringras mengatakan jika blue light yang dipancarkan oleh perangkat genggam dapat mengurangi waktu tidur hingga satu jam (atau lebih). Ironisnya, sang pemilik yang menyadari efek negatif ini sangatlah sedikit.
Baginya, pemilik perangkat genggam tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Namun yang ia tekankan, para produsen perangkat genggam-lah sebagai pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab.
Jadi, apakah Anda setuju jika produsen perangkat genggam memang sudah seharusnya menambahkan menu "Sleep Mode"?
BACA JUGA :
- Peneliti: Berbekal ponsel, kesehatan tubuh bisa dilacak dengan mudah
- Ini daftar vitamin yang ternyata malah tak baik bagi kesehatan tubuh
- Peneliti ungkap alasan mengapa banyak orang suka lagu-lagu sedih
- 2016, program Rumah Peradaban pusat arkeologi nasional dijalankan
- 3 Teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk tangani kanker payudara
(brl/red)