History of Java museum kekinian, bikin edukasi sejarah jadi menarik
Techno.id - Bagi sebagian orang, mengunjungi museum bisa saja merupakan kegiatan yang membosankan dan kurang menarik. Namun, berbeda jika berkunjung ke museum History of Java di Jogja. Museum kekinian yang didukung dengan teknologi canggih.
-
Mahasiswi AKPRIND kembangkan GoAR, wisata sejarah jadi kekinian Aplikasi AR tersebut diberi nama GoAR Wisata Bersejarah.
-
Tak melulu pantai, 10 museum ini bisa jadi destinasimu saat ke Jogja Ada 45 museum yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lho!
-
'Jalan-jalan' ke masa lalu Jogja lewat lukisan akrilik harga Rp 1,5 M Lukisan acrylic yang menggambarkan tentang daerah Yogjakarta menggunakan media empat lapis, sehingga terdapat efek timbul.
Museum History of Java merupakan museum yang mengangkat sejarah peradaban bangsa Jawa dari mulai dari 2.5 juta tahun sebelum masehi, lalu masa kejayaan kerajaan di tanah Jawa hingga kebudayaan Jawa di masa sekarang.
Museum History of Java merupakan satu-satunya museum di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menggunakan teknologi digital Augmented Reality. Dengan teknologi AR, belajar budaya Jawa menjadi lebih menarik.
Desain bangunan museum History of Java yang berbentuk pegunungan melambangkan kisah pewayangan dan juga kehidupan manusia sebagai gambaran miniatur budaya, peradaban serta sejarah tanah Jawa. Museum History of Java didirikan oleh Elly T Halsamer dan suaminya Reno Halsamer pada tahun 2018, terletak di Jalan Parangtritis KM 5.5 Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, DIY.
Museum History of Java selain terletak di Jogja, ternyata masih terdapat juga museum History of Java lainnya yang serupa di Jawa Timur dan juga Jawa Barat.
"History of Java ini didirikan di Yogyakarta karena memang konsepnya adalah untuk mengangkat sejarah Mataram Islam. Sejarah peradaban Jawa terutama sejarah Mataram Islam tetapi untuk Mataram Islam." kata aslah satu guide museum History of Java, Rosalia Firgie Stephanie kepada techno.id Kamis (3/11).
Museum History of Java sebenarnya berfokus kepada Mataram Islam tetapi dengan penggambaran sejarah yang melampaui abad pada Mataram Islam itu sendiri.
Museum History of Java dibuka setiap hari dari pagi pukul 9 pagi sampai dengan pukul 6 sore, tiket masuk sebesar Rp 40.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 60.000 untuk wisatawan mancanegara. Ketika kamu berkunjung, kamu akan ditemani oleh seorang tour guide untuk mengulik berbagai sejarah yang terdapat di dalam museum History of Java tersebut.
Selain tentang sejarahnya, museum History of Java ini juga menggunakan teknologi canggih di dalam operasionalnya seperti salah satunya teknologi AR atau Augmented Reality. Bagaimana sih penjelasan lengkapnya terkait dengan teknologi yang dipakai di museum History of Java tersebut?
Di dalam operasionalnya, museum History of Java terdiri dari 4 bagian ruangan di antaranya Ruang Teater di bagian pertama, Ruang Koleksi Peninggalan Bersejarah, Ruang Hiburan dan juga Ruang Sesi Berfoto (Diorama Room). Keempat ruangan tersebut difasilitasi dengan dukungan teknologi 3D terutama tambahan teknologi AR di bagian ruangan koleksi.
"Teknologinya itu terutama teknologi 3D itu dimulai dari ruang teater. Kemudian juga teknologi 3D itu ada di ruang hiburan jadi anak-anak itu bisa menonton film 3 dimensi dinosaurus berdurasi sekitar 7 menit itu dengan menggunakan kacamata 3D. Namun, selain itu kami juga ada yang namanya teknologi AR atau Augmented Reality. Jadi pengunjung bisa berfoto dengan beberapa background AR yang sudah disediakan." kata Rosalia Firgie Stephanie.
Teknologi AR ini diperkenalkan dan digunakan oleh museum History of Java untuk menarik dan mengedukasi para pengunjung lokal maupun mancanegara untuk menikmati fasilitas dan juga mengetahui teknologi AR. Penggunaan teknologi AR di dalam museum History of Java diharapkan memotivasi para pemilik museum lainnya menggunakan kecanggihan teknologi AR.
"Dampaknya itu ya mereka senang berfoto dengan AR karena ada sesuatu teknologi yang unik yang bisa diabadikan sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Kemudian juga, orang-orang dewasanya juga senang sekali mencoba teknologi AR di museum History of Java karena tidak ada AR di museum-museum lain." sambungnya.
Teknologi AR di museum History of Java untuk pengalaman bermain dan edukasi para pengunjung. Adapun aplikasinya dapat didownload dan diinstal melalui aplikasi Google Play Store untuk HP Android dan juga aplikasi App Store untuk HP iPhone.
Kemudian fitur hiburan dan edukasi yang dihadirkan aplikasi History of Java museum AR ini sendiri terdiri dari capture foto yang bisa diambil dengan background 3 dimensi, munculnya suara dari replika gambar AR di aplikasi, mengambil foto dan video dengan suara replika gambar AR dan juga background 3 dimensi dan juga tambahan Screenshot untuk menyimpan hasil teknologi AR di smartphone.
Cara untuk memunculkan teknologi AR cukup mudah. Hanya dengan memfokuskan smartphone ke gambar yang mendukung teknologi AR itu sendiri menggunakan aplikasi History of Java museum AR yang ada pada smartphone kamu. Cukup mudah bukan!
Magang: Irvan Ahmad Fauzi
BACA JUGA :
- WhatsApp luncurkan fitur blur foto langsung, ini cara menerapkannya
- 11 Ide kreatif sulap konsol game bekas jadi perabot rumah, bisa ditiru
- Cara mengaktifkan kartu Telkomsel terblokir karena tidak isi pulsa
- Cara mudah aktifkan layanan lokasi di iPhone, iPad, dan iPod touch
- 11 Potret unik rakit PC dengan casing bentuk bangunan, jadinya estetik
(brl/guf)