Ingin bernapas layaknya ikan? Begini caranya!
Techno.id - Jika Anda ingat lagi, zaman dahulu ada komik anak yang sangat terkenal yakni, Deni si Manusia Ikan. Komik tersebut menceritakan seorang anak laki-lakiyang terdampar di sebuah pulau dan belajar untuk bisa hidup di air agar bisa berteman dengan hewan-hewan laut. Pada komik tersebut digambarkan bahwa Deni bisa hidup di laut karena memiliki insang yang dapat membantunya bernapas di air. Cerita fiksi ini begitu populer, sehingga menginspirasi banyak anak kecil agar bisa hidup di air seperti Deni si Manusia Ikan.
-
Pakai gelang ini saat di air, dijamin nggak bakal tenggelam Pasti penasaran kan?
-
11 Momen kocak orang pelihara ikan ini bikin pusing kepala Dipikirnya ini eksperimen kali. Wah, auto dapat penghargaan nih kalau sampai berhasil.
-
5 Aksi Pierre Frolla, pria yang terbang di dalam lautan Ini cara baru untuk menjelajah lautan.
Meski terdengar mustahil, tetapi saat ini Anda juga bisa hidup di air seperti Deni si Manusia Ikan. Bahkan Anda tidak memerlukan insang untuk dapat bernapas dan hidup di air. Ya, Anda hanya perlu bernapas menggunakan alat pernapasan manusia pada umumnya.
Sebuah cairan partikel yang bernama perfluorokarbon adalah rahasia Anda bisa hidup di dalam air. Cairan yang juga dikenal sebagai fluorocarbons atau PFC diklaim mampu menahan partikel oksigen di dalam air. Cairan yang terdiri dari senyawa karbon dan flourin ini memiliki kemampuan mengikat oksigen sebesar 20 kali lipat kemampuan air.
Dikutip dari Gizmodo, "cairan napas" tersebut sebelumnya telah diujicobakan kepada tikus dan kucing dalam sebuah penelitian laboratorium oleh Leland C. Clark, Jr dan Frank Gollan. Hasil dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa tikus bisa bernapas di dalam air yang telah diberi cairan PFC dalam kondisi atmosfer normal selama 20 jam. Bahkan percobaan pada kucing menunjukkan hasil bahwa makhluk berbulu tersebut dapat bertahan selama berminggu-minggu dalam air yang berisi PFC.
Namun, "cairan napas" ini sebenarnya lebih difungsikan untuk praktik pada dunia medis dan menyelamatkan nyawa orang yang mengalami gangguan pernapasan akut. Seperti pada tahun 1989, sebuah percobaan dilakukan pada bayi-bayi di Philadelpia, Amerika Serikat, yang sedang dalam kondisi koma karena menderita gangguan pernapasan yang parah. Hasilnya, setelah bayi tersebut diberi cairan PFC ke dalam paru-parunya, ada perbaikan fisiologis yang baik terutama kerja paru-paru dan pertukaran gas.
BACA JUGA :
- Penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan remaja
- Selain teliti nuklir, ternyata BATAN juga teliti hal berikut ini
- Sering duduk saat bekerja buat wanita rentan terserang kanker payudara
- Berbekal smartphone, ilmuwan di Amerika hendak deteksi gempa bumi
- Forensik modern ungkap sebab matinya ningrat Italia dari abad ke-14
(brl/red)