Ini 9 kebiasaan orang Indonesia di era digital, Anda juga melakukan?

Advertisement

Techno.id - Dengan sudah terkoneksinya 88,1 juta orang Indonesia ke dunia maya dari total populasi 259 juta jiwa, era digital telah membawa banyak perubahan. Momen yang juga ditandai dengan derasnya arus informasi ini bertanggung jawab dalam membentuk kultur masyarakat saat ini, mulai dari musimnya belanja online hingga meningginya kebutuhan akan internet.

Redaksi telah merangkum sejumlah tren dan fakta yang terjadi di Tanah Air sejak tahun lalu. Berikut pembahasannya:

Suka pakai smartphone buatan Tiongkok

Pasar ponsel pintar Indonesia tak bisa dipungkiri memang masih hijau dan subur. Tak ayal, kompetisi di pasar smartphone pun begitu ketat di sini, kendati Samsung masih cukup digdaya.

Menariknya, produsen smartphone asal Tiongkok sanggup bertahan dan terus menjaring lebih banyak konsumen Tanah Air. Menurut Counterpoint pada Q3 2015, vendor dari Tiongkok menguasai 21 persen dari pasar smartphone Indonesia berkat pemain seperti Oppo, Lenovo, Xiaomi, dan Vivo. Padahal di kuartal sebelumnya, mereka hanya memegang porsi 16 persen.

Cek ponsel 5-10 menit sekali

Nomophonia adalah salah satu masalah kejiwaan yang ditandai dengan terlalu seringnya seseorang memeriksa smartphone-nya. Nampaknya, masalah ini sudah menyelimuti user di Indonesia.

Survei dari Lazada terhadap 2.000 user menunjukkannya. Dari 2.000-an orang itu, 50 persennya mengecek smartphone mereka sebanyak 100 sampai 200 kali dalam sehari. Kalau diperinci lagi, orang Indonesia cenderung memeriksa handset-nya dalam 5 sampai 10 menit sekali.

Makin butuh internet tapi belum tertarik dengan 4G

Di Indonesia sendiri, daya beli masyarakat terhadap paket internet telah meningkat. Tahun 2013 silam, hanya ada 23 persen dari penduduk Indonesia yang mampu menebus biaya paket internet 500MB dengan harga sekitar Rp28.000. Menariknya, populasi konsumen tersebut tumbuh menjadi 26 persen setahun kemudian.

Sayangnya, pengguna jaringan 4G di Indonesia masih minoritas. Menurut survei dari Deloitte Global Mobile Consumer Survey, jaringan yang diadopsi mayoritas masyarakat di Tanah Air masih 3G. Bahkan, pengguna jaringan 3G di Indonesia adalah yang tertinggi dibanding beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Sangat aktif di medsos dan jualan di Facebook

WeAreSocial dalam pantauannya menuangkan bahwa 90 persen dari 88 juta netizen Indonesia aktif di media sosial. Dibanding tahun lalu, masyarakat yang awal 2016 ini menggunakan Facebook, Twitter, dan lain-lain sudah bertambah 10 persen.

Dari segi bisnis, netizen lokal banyak yang memanfaatkan Facebook. Tentu Anda sudah biasa kan melihat para pelaku UKM berseliweran menawarkan dagangannya di media sosial milik Mark Zuckerberg itu? Fenomena ini pun sempat membuat petinggi Facebook kagum.

Suka download aplikasi, tapi malas beli atau bayar

Anda hobi pakai aplikasi gratisan? Tak usah malu, banyak kok orang yang juga melakukannya.

App Annie melaporkan bahwa tren pengunduhan aplikasi di Tanah Air, baik di iOS atau Android, telah naik hampir 50 persen di tahun 2015. Pertumbuhan ini tak lepas dari dominasi aktivitas pengguna Indonesia di Google Play Store hingga membuat Indonesia mendiami posisi enam dari klasemen 10 negara yang paling aktif mengunduh di Play Store.

Namun untuk urusan revenue dari app store Android itu, Indonesia bukanlah penyumbang top 10 dunia. Jadi, bisa dibilang user Android di Indonesia lebih doyan dengan aplikasi yang gratis atau kurang suka melakukan in-app purchasing.

Demen online shopping pakai kupon diskon

Aktivitas belanja online makin mudah dan murah berkat tersedianya diskon atau potongan harga. Flipit selaku salah satu pemasok kupon online terpopuler mengakui kalau orang Indonesia gemar memanfaatkan layanan mereka.

Terbukti, selama 2015 Flipit Indonesia mengalami kenaikan traffic sebesar 3.437 persen. Mayoritas pengguna mereka adalah perempuan dengan rentang usia 16-24 tahun, tepatnya sebanyak 55 persen.

Install banyak aplikasi belanja online

Karena semakin tertarik membelanjakan uangnya secara online, masyarakat Indonesia di era digital kini suka memiliki banyak aplikasi belanja.

Berdasarkan penelusuran dari Lazada, hampir semua orang dari 2.000-an respondennya meng-install aplikasi belanja online di handset-nya. Bahkan 50 persen dari mereka memasang 3 sampai 5 aplikasi online shopping sekaligus.

Mulai minati mobile payment

Transaksi melalui uang elektronik nampaknya tak lama lagi akan booming di Indonesia. Buktinya, T-Cash semakin diminati. Selama 2015, pengguna layanan e-money milik Telkomsel itu meroket hingga 150 persen.

Layanan T-Cash sendiri sekarang sudah bisa digunakan di merchant ternama, seperti McDonald's, Indomaret, dan Cinema XXI. Dalam beberapa waktu ke depan, Telkomsel berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanannya ini.

(Masih) doyan chatting via BBM

WeAreSocial dalam Digital, Social, and Mobile Report in 2016-nya memaparkan kalau social platform favorit orang Indonesia masih dipegang oleh BlackBerry Messenger (BBM). Dengan persentase pengguna mencapai 19 persen, aplikasi itu mengalahkan deretan instant messenger lain, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Line, dan WeChat. Sedangkan untuk kategori media sosial, penguasanya masih Facebook.

Advertisement


(brl/red)