Ini alasan mengapa kamu jangan pernah memposting rencana liburan di media sosial

Advertisement

Techno.id - Menjelang akhir tahun, biasanya banyak orang merencanakan untuk liburan, baik bersama teman atau keluarga. Berbagai rencana umumnya sudah dipikirkan mulai dari persiapan perbekalan, akomodasi, transportasi, destinasi hingga rencana menjelajah tempat-tempat eksotis. 

Biasanya, kebanyakan orang suka banget mengunggah daftar rencana tersebut secara online. Bisa saja mereka memposting foto dan video terkini ke feed saat mengambil cuti, termasuk rencana jadwal liburan, termasuk memposting boarding pass. Ini akan sangat berbahaya.   

Nah jika itu kamu lakukan, maka sama saja memberi tahu pencuri atau siapa pun yang berniat jahat bahwa rumah kamu kosong selama liburan. Ini bukan paranoia. Tapi yang perlu diingat, saat ini siapa saja dapat memantau media sosial orang lain. Karena itu, hindari memposting jadwal liburan kamu ke media sosial. Jangan berpikir jika akses profil media sosial kamu dibuat pribadi (private) maka akan selalu aman.

Sebaiknya, kamu nikmati saja saat berlibur dan hindari memposting aktivitas kamu selama liburan. Jika ingin mempostingnya, sebaiknya dilakukan setelah kamu kembali.

foto: freepik

Selain itu, selama liburan hindari menggunakan Wi-Fi publik untuk melakukan aktivitas atau transaksi online. Sebab itu sama saja membuka jendela bagi penipu untuk mencoba mendapatkan akses ke akun online kamu tanpa disadari. Maklum, Wi-Fi publik sangat rentan untuk disusupi penjahat online.

Apalagi saat ini semakin banyak pencuri dan penipu online dapat memantau media sosial calon korban untuk melihat apa yang dilakukan. Mereka menunggu saat yang tepat untuk bertindak, mencoba menggunakan informasi apa pun yang telah mereka kumpulkan tentang korban untuk mengakses rekening bank atau mendapatkan akses ke media sosial sehingga mereka dapat menipu teman dan keluarga kamu. Tidak jarang para penipu online membuat daftar akomodasi palsu dan pesan phishing lanjutan.

Karena itu, pastikan akun kamu aman dengan mengaktifkan otentikasi dua faktor, menggunakan kata sandi yang kuat dan pengelola kata sandi, serta mengikuti praktik keamanan online yang baik.

Advertisement


(brl/red)