Ini tanggapan Kemkominfo soal kemunculan situs baru teroris Sarinah
Ilustrasi logo Kemkominfo © 2015 techno.id
Techno.id - Beberapa hari ini, publik diresahkan dengan kembali munculnya situs milik dalang dibalik teror Sarinah, Bahrun Naim. Padahal, beberapa waktu lalu pemerintah mengklaim telah berhasil memblokir situs Bahrunnaim.co yang diduga milik pria yang kerap menyebar ancaman dan teror tersebut.
-
Lagi, Kemkominfo siap blokir 24 situs berbau radikal Tiga situs serupa dan sejumlah akun media sosial penyebar konten pornografi anak juga sedang dalam proses pemblokiran.
-
Hindari tindakan teror & radikal, Kemkominfo blokir belasan situs Setidaknya terdapat belasan situs yang sudah kena blokir Kemkominfo berdasarkan laporan masyarakat tersebut.
-
Menanggapi 19 situs yang terblokir, Kemkominfo hanya sebagai eksekutor Kemkominfo mencegah jaringan Islam Radikal dengan blokir situs
Menanggapi kemunculan kembali situs milik Bahrun Naim tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan bakal segera meneliti situs tersebut. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawindu seperti dilansir oleh Antara (20/1/16) mengatakan bakal segera memastikan isi dari situs yang terduga milik Bahrun Naim tersebut.
Ismail dalam kesempatan tersebut juga menepis anggapan yang menyebutkan jika Bahrun Naim kini tengah berupaya meretas usaha pemblokiran oleh pemerintah Indonesia.
"Kalau meretas pemblokiran yang dilakukan oleh Kominfo saya belum yakin, karenanya yang memblokir itu adalah Internet Service Provider atau ISP," jelas Ismail.
Kendati ramai dibicarakan, situs Bahrunnaim.site yang berisi konten ulasan peristiwa teror yang terjadi pada Kamis (14/1/16) itu kini sudah tak bisa lagi diakses.
BACA JUGA :
- Hindari tindakan teror & radikal, Kemkominfo blokir belasan situs
- Pemerintah blokir akun media sosial bermuatan teroris dan radikalisme
- Menkominfo serahkan aparat keamanan soal info hoax Bom Sarinah
- Go-Jek rentan diretas ini tanggapan Menkominfo
- Menkominfo ingin berikan sanksi tegas pada pelanggar LHKPN
(brl/red)