Inilah 5 tindakan berbahaya yang dapat dilakukan peretas jika mereka dapat mengakses router Wi-Fi kamu

Advertisement

Techno.id - Router Wi-Fi mengelola lalu lintas jaringan dan berfungsi sebagai pintu gerbang kamu ke internet. Tetapi apa yang terjadi jika jatuh ke tangan yang salah? Seorang peretas bisa menargetkan router kamu untuk bersenang-senang atau memiliki niat jahat yang nyata. Inilah semua tindakan yang dapat mereka lakukan jika mendapatkan akses ke router kamu.

1. Mengeluarkan kamu dari router

foto: freepik/tiko33

Jika kmau terus-menerus keluar dari jaringan rumah, bisa jadi itu adalah indicator router kamu dikuasai peretas. Mereka dapat menggunakan serangan deautentikasi untuk menargetkan perangkat jaringan. Untuk melakukannya, peretas bahkan tidak memerlukan akses administratif ke router.

Mereka hanya perlu menemukan router dan perangkat yang kamu gunakan. Mereka dapat melakukan ini dengan menggunakan alat seperti Aircrack-ng. Setelah melakukannya, mereka membuat perintah yang memanfaatkan protokol otentikasi router untuk mendeautentikasi kamu, sehingga mengeluarkan kamu dari jaringan.

Jika mereka mendapatkan akses ke router menggunakan kredensial admin default, yang tersedia secara online, mem-boot kamu dari Wi-Fi menjadi jauh lebih mudah. Setelah mereka masuk ke portal router menggunakan kredensial ini, yang perlu mereka lakukan hanyalah menemukan alamat MAC yang terkait dengan perangkat kamu dan menempatkannya di daftar hitam.

2. Mengubah kredensial Admin dan SSID

foto: freepik/eyeem

Sebuah studi Forbes menemukan bahwa 86% pengguna tidak pernah mengubah kredensial default. Karena kredensial default mudah ditemukan secara online, semua peretas bisa melakukan pencarian Google yang asal-asalan untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk masuk ke router kamu.

Jika ya, mereka dapat mengubah hal-hal seperti kata sandi dan SSID. Mengubah kata sandi akan mengeluarkan kamu dari jaringan, dan mengubah SSID akan mengubah nama jaringan kamu.

Mereka juga dapat menyembunyikan jaringan sepenuhnya setelah mengeluarkan kamu dan mengubah nama, sehingga sulit untuk kembali online.

3. Mengubah menjadi Botnet

foto: freepik/user13902067

Jika kamu pergi ke dark web sekarang, maka bisa menyewa Botnet. Sebagai informasi, Botnet adalah jaringan komputer yang terinfeksi di bawah kendali penggembala Botnet. Setelah menginfeksi router kamu dengan malware, peretas dapat mengintegrasikannya ke dalam Botnet dan menggunakannya untuk melakukan serangan DDOS atau spam email massal.

Bayangkan sejenak bahwa router kamu adalah bagian dari Botnet sehingga menjadi salah satu dari ribuan perangkat yang terinfeksi, semuanya dikendalikan oleh satu individu. Penjahat biasanya menggunakan Botnet untuk serangan penolakan layanan terdistribusi (DDOS). Serangan ini bertujuan untuk membanjiri server dengan lalu lintas hingga tidak lagi beroperasi.

Peretas dapat menggunakan router kamu sebagai bagian dari serangan DDOS melalui serangan pembajakan DNS. Serangan ini dilakukan dengan mengubah pengaturan DNS router sehingga mengarahkan semua lalu lintas keluar ke alamat IP tertentu.

Peretas juga dapat mengalihkan lalu lintas ke situs web berbahaya yang mencuri informasi sensitif atau menginfeksi komputer kamu dengan malware.

4. Mencuri informasi sensitif

foto: freepik

Jika dikonfigurasi dengan benar, router kamu akan menggunakan standar enkripsi yang aman seperti WPA2 atau WPA3. Tetapi jika peretas mendapatkan kendali atas router kamu, mereka dapat menurunkan atau bahkan menghilangkan enkripsi.

Tanpa enkripsi, data dikirim dalam teks biasa. Jika data teks biasa ini disadap, penyerang mudah mengekstrak informasi sensitif seperti kredensial login yang dapat digunakan untuk mengakses akun kamu yang paling berharga.

Sekarang, harus dikatakan bahwa pengenalan HTTPS sebagai standar untuk sebagian besar situs web memang membantu meniadakan masalah ini, tetapi kamu tetap tidak ingin seseorang mengintip jaringan kamu.

5. Menginstal malware di router  

foto: freepik/frolopiaton palm

Setelah mengakses router kamu, peretas dapat mengunduh perangkat lunak berbahaya untuk mengontrol router dan data yang mengalir melaluinya dengan mudah.

Pada 2016 silam, malware VPNFilter menginfeksi jutaan router. VPNFilter dibuat untuk mencuri informasi pribadi dan memasukkan perangkat yang diretas ke dalam Botnet. Malware mengotomatiskan aktivitas yang seharusnya dilakukan peretas secara manual, membuat pengendalian jaringan yang terinfeksi dan perangkatnya lebih mudah.

Untungnya, ada beberapa cara mudah untuk menjaga router tetap aman. Ubah kredensial login default dan selalu perbarui router Wi-Fi setiap saat. Hanya dua perubahan kecil itu yang mempersulit seseorang untuk mendapatkan akses ke router dan kamu dapat menjaga jaringan lebih aman. Oh iya, jika kamu tinggal di daerah yang sibuk, pertimbangkan cara menjaga keamanan Wi-Fi dari tetangga.

Advertisement


(brl/red)