Inilah alasan mengapa laptop harus dikeluarkan dari dalam tas saat pemeriksaan di bandara
Techno.id - Banyak dari kamu pasti sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Nah biasanya petugas keamanan di bandara meminta penumpang mengeluarkan laptop mereka dari dalam tas.
-
10 Momen awkward cek keamanan bandara, bikin mikir kemana-mana Petugas keamanan dan si calon penumpang sama-sama terlihat canggung gitu.
-
13 Benda aneh yang pernah disita di bandara ini bikin tepuk jidat Jangan ditiru ya..
-
10 Etika naik pesawat yang harus kamu tahu dan wajib dilakukan Yang paling penting, pastikan kamu tidak mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Mungkin banyak yang bertanya, apa hubungannya laptop dengan keamanan? Sebagai informasi, keamanan bandara berubah secara drastis setelah peristiwa penyerangan 11 September 2001 silam atau yang lebih dikenal peristiwa 9/11.
Sebelum peristiwa tersebut, penumpang pesawat terbang dapat melewati pemeriksaan keamanan dengan tas jinjing yang penuh dengan berbagai perlengkapan perjalanan. Namun setelah peristiwa 9/11, proses pemeriksaan di bandara di seluruh dunia berubah.
Bahkan di beberapa negara para peumpang diharuskan melepas sepatu, ikat pinggang, dan pakaian luar seperti jaket, serta mengeluarkan ponsel, laptop, cairan, dan apa pun yang dapat digunakan sebagai bagian dari alat peledak.
Dari situlah metode pemeriksaan yang lebih canggih dikembangkan untuk mengidentifikasi ancaman tertentu secara efektif. Memang saat ini beberapa negara tidak mengharuskan penumpang melepas sepatu saat melewati pemeriksaan keamanan.
Namun untuk laptop ada pengecualian. Alasan utama mengapa penumpang harus mengeluarkan laptop dari tas adalah karena baterai dan komponen mekanis lain yang ada di laptop terlalu padat untuk ditembus sinar X, terutama jika sistem pemindaiannya sudah lawas. Hal yang sama berlaku untuk kabel daya dan perangkat lain seperti tablet dan kamera.
Dengan adanya barang-barang tersebut di dalam tas penumpang, petugas keamanan tidak dapat menggunakan gambar yang dipindai untuk menentukan apakah ada risiko atau tidak. Mereka harus menandai tas untuk penggeledahan fisik. Karena itu akan lebih mudah jika semua perangkat elektronik dikeluarkan sejak awal.
Selain itu laptop di dalam tas juga dapat menutupi barang-barang lain dari pandangan sinar-X yang mungkin berbahaya. Bahkan dalam beberapa kasus, penumpang diminta untuk menyalakan laptop untuk membuktikan bahwa perangkat itu benar-benar komputer yang berfungsi.
Tapi kini beberapa bandara di dunia telah meningkatkan pemindaian 3D berbasis AI yang memungkinkan penumpang melewati tas mereka melalui keamanan tanpa harus mengeluarkan laptop.
BACA JUGA :
- Huawei MatePad Air resmi meluncur di Indonesia, tablet ala laptop flagship
- Acer perkenalkan 5 keluarga baru Swift Series, cocok untuk mereka yang punya mobilitas tinggi
- Ravens! Simak 3 tips penting untuk perkuat karaktermu di Undawn, jangan lupa gunakan kode redeem
- Huawei MatePad Air bakal segera meluncur di Indonesia, tablet rasa laptop dengan fitur multi-windows
- AMD rilis Ryzen 7000 series di Indonesia, prosesor tangguh dengan efisiensi daya untuk laptop tipis
(brl/red)