Inisiatif olah sampah elektronik, bocah ini buat e-waste drop zone
Techno.id - Tertarik akan hal yang berkaitan dengan gadget dan elektronik, mengusik perhatian Rafa Jafar (12 tahun) akan distribusi pembuangan sampah elektronik atau e-waste. Hal tersebut membuat RJ, panggilan akrabnya, membuat buku berjudul e-waste guna memberikan informasi kepada khalayak umum bagaimana cara penanganan yang baik terhadap sampah elektronik.
-
10 Tips simpel kurangi sampah elektronik, jangan ragu donasikan Sampah elektronik bisa menimbulkan pencemaran udara, air, maupun tanah.
-
Program ini ajak milenial ubah gaya hidup membuang sampah, yuk ikutan Bayangkan, 7 ribu ton sampah dihasilkan Jakarta setiap hari
-
Alat penyaring sampah karya siswi SMA ini raih medali emas di Malaysia "Alat ini menarik sampah, mengangkatnya, lalu terkumpul di bak penampung yang ada di bagian paling belakangnya."
RJ mengungkapkan bahwa awal mula inisiatif pembuatan buku e-waste dimulai dari tugas sekolah yang kemudian sang kakek melihat bahwa hasil karya RJ bisa ditinjau lebih jauh lagi karena kurangnya perhatian masyarakat akan bahaya pembuangan e-waste secara sembarangan. "Dibuku aku jelasin sampah elektronik itu apa dan bahayanya kalau dibuang," ungkap RJ saat ditemui di kawasan Car Free Day, M.H Thamrin, Jakarta (21/2).
Tak hanya menuangkan idenya lewat buku, RJ juga membuat gerakan e-waste drop zone agar bisa diaplikasikan secara nyata kepada masyarakat. Menurutnya, sampah elektronik mengandung B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan akan beresiko tinggi jika dibuang sembarangan.
Setelah melakukan pengumpulan di e-waste drop zone, sampah elektronik akan diteruskan ke tempat pendauran ulang di Tes Amm. "Jadi aku ngumpulin sampah elektronik yang akan diteruskan ke perusahaan pengolahan sampah elektronik, PT Tes Amm Indonesia, nantinya sampah elektronik akan didaur ulang menjadi bahan mentah. Jadi bahan itu akan dibuat untuk stuff baru lagi," ungkap RJ.
Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan kerjasama dengan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan telah mendapatkan dukungan dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Sementara itu, untuk e-waste drop zone baru tersebar di beberapa titik di Jakarta yaitu sekolah Cikal TB Simatupang dan Setu Raya, Labschool Kebayoran dan rencananya akan diletakkan di kawasan area public.
BACA JUGA :
(brl/red)