Inovasi bioteknologi LIPI diklaim dapat bantu kemoterapi
Techno.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kini tengah gencar melakukan kerja sama riset dengan pihak swasta maupun industri. Kali ini, kerja sama tersebut dilakukan dengan Bio Farma dalam mengembangkan penelitian terkait Erythropoietin.
-
Alat penyembuh kanker dipuji Jepang, Indonesia malah suruh hentikan Apakah bangsa ini tidak siap untuk terobosan baru hasil karya anak negeri?
-
Dua riset teknologi di sepanjang 2015 yang terlupakan Dunia riset Indonesia berhasil membuat hasil karya gemilang di sepanjang 2015. Sayangnya, mereka juga terlupakan
-
Uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia masuk tahap tiga, ini faktanya Indonesia menggandeng PT Bio Farma Indonesia yang bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd membuat vaksin Covid-19.
Sebagaimana dikutip dari Merdeka (28/12), Erythropoietin diklaim dapat bermanfaat bagi pasien cuci darah, kemoterapi, dan anemia. Hanya saja, inovasi bioteknologi ini masih dalam tahap awal serta membutuhkan kajian yang lebih mendalam.
Menurut Kepala Pusat Penelitian (Puslit) Bioteknologi LIPI, Dr. Bambang Sunarko mengatakan bahwa riset EOP sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2005 silam. Namun karena beberapa kendala, dewasa ini akhirnya baru dapat kembali dilanjutkan.
"Riset ini kemudian berlanjut dengan konsorsium EPO pada Forum Riset Vaksin Nasional sejak tahun 2013. Konsorsium ini melibatkan Puslit Bioteknologi LIPI, Lab CCRC dan Fakultas Farmasi UGM, serta PT Bio Farma," ujarnya.
Sebagai tahap awal peluncuran, LIPI akan memberikan Research Cell Bank (RCB) EPO kepada Bio Farma untuk dilakukan kajian lebih dalam. Nantinya, Bio Farma akan melakukan karakterisasi dan pengembangan RCB agar siap untuk diproduksi.
BACA JUGA :
(brl/red)