Jangan percaya apa kata situs medis, sebab akurasinya hanya 34 persen!
Techno.id - Dengan adanya internet, masyarakat kini bisa mendapatkan informasi apa saja yang mereka butuhkan, tak terkecuali dalam hal kesehatan. Nah, yang marak terjadi ialah masyarakat sering sekali mencari tahu apa penyakit yang mereka derita dengan cara mencocokkannya pada gejala yang dialami di situs diagnosis online .
-
Suka diagnosis pakai internet? Hati-hati kamu mengalami cyberchondria Zaman serba canggih, apa-apa dicari lewat 'Mbah' Google, tak terkecuali informasi gejala penyakit.
-
12 Aplikasi ini bantu konsultasi kesehatan gratis, saatnya hidup sehat Manfaatin gadgetmu untuk mendapatkan konsultasi kesehatan secara gratis.
-
4 Cara antisipasi gejala gangguan kesehatan, bisa konsultasi virtual Di tengah pandemi seperti ini, jangan pernah lelah menjaga kesehatan dan menerapkan 3M
Akan tetapi, sekelompok peneliti telah membuktikan kalau sebaiknya Anda tak mempercayai sepenuhnya apa kata situs pendiagnosis penyakit. Sebab, akurasi informasi yang mereka berikan cukup rendah.
Dikutip dari PopSci.com (13/07/15), temuan ini bermula dari investigasi yang dilakukan terhadap 23 situs dari seluruh dunia yang menyediakan layanan diagnosis penyakit. Para peneliti kemudian menyiapkan 45 sketsa pasien untuk mengukur akurasi situs tersebut. Hasilnya, hanya ketepatan diagnosis sampel situs itu hanya 34 persen.
Investigasi yang dipublikasikan di British Medical Journal 2015 itu turut mencatat tiga situs yang memiliki akurasi diagnosis terbaik adalah DocResponse (50 persen), Family Doctor (47 persen), dan Isabel (44 persen).
Memang, salah satu fungsi dari internet ialah mengurangi frekuensi tatap muka, sehingga bisa membuat dua pihak saling berhubungan kapan dan di mana saja. Namun dengan adanya temuan ini, nampaknya Anda perlu mempertimbangkan untuk memprioritaskan konsultasi secara langsung dengan dokter terpercaya Anda.
BACA JUGA :
- Ternyata, "senjata" andalan dokter gigi di zaman purba adalah batu!
- Theranos, alat pendeteksi berbagai macam penyakit
- Peneliti Korea temukan kulit elektronik sama seperti kulit manusia
- Ilmuwan temukan bahwa ganja bisa jadi obat mujarab untuk patah tulang
- Ilmuwan klaim sanggup prediksi waktu kematian
(brl/red)