Jawaban Bos East Ventures soal Fundraising Baru Tokopedia
Techno.id - East Ventures, perusahaan modal ventura berbasis di Singapura, menolak berkomentar soalproses pencarian dana (fundraising) Tokopedia, perusahaan e-commerce marketplaca Indonesia, di tahun ini. East Ventures merupakan salah satu pemegang saham Tokopedia sejak Februari 2010. Akhir pekan lalu, Tokopedia dikabarkan mendapat dana baru senilai US$ 147 juta.
-
Santainya William Tanuwijaya tanggapi rumor fundraising Tokopedia William Tanuwijaya mengaku saat ini Tokopedia tidak membutuhkan pendanaan baru.
-
Dapat dana US$ 147 juta, ini nama-nama investor baru Tokopedia Siapa investor baru yang mau merogoh kocek dalam-dalam untuk Tokopedia?
-
2 Inisiatif Tokopedia yang membantu UMKM lokal di Makassar E-commerce ini lebih memilih perkuat ekonomi lokal ketimbang ekspansi ke luar negeri
Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures, mengakui secara tidak langsung ada fundraising di Tokopedia pada tahun ini. Namun, dia tidak bisa menjelaskan soal fundraising, yang digagas sejak Desember 2015 itu. “Undisclosed soal itu,” kata Willson kepada Techno.id lewat pesan singkatnya, Senin (11/4).
Menurut investor beberapa startup beken di Indonesia ini, pihaknya tidak bisa melakukan mengungkapkan detail-detail proses fundraising Tokopedia. Karena itu, selebihnya, Willson hanya berujar, “No commnet.”
East Ventures merupakan investor pertama di Tokopedia, yang masuk pada Februari 2010, persis setahun sejak Tokopedia berdiri. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, East Ventures masuk dengan membawa dana Rp 2,5 miliar dengan kompensasi kepemilikan saham 35% di Tokopedia. Perusahaan modal ventura ini juga mendapat jatah dua direktur di jajaran direksi Tokopedia. Begitu juga dengan di jajaran komisaris.
Selain Tokopedia, East Ventures dikenal banyak mendanai startup beken di Indonesia, dengan fokus pada early stage seed. Sebut saja Traveloka, Scoop, Bridestory, BerryBenka, Shopdeca, dan lain-lain. Pada tahun lalu, East Ventures yang berkantor di Jakarta, Singapura, dan Jepang ini mendanai sekitar 30 startup di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan East Ventures sebagai perusahaan modal ventura paling agresif di Indonesia.
BACA JUGA :
(brl/red)