Jepang dan AS kerjasama melawan kejahatan cyber, Tiongkok curiga
Techno.id - Belakangan ini, kejahatan cyber mulai menjadi perhatian utama negara di dunia. Beberapa negara di dunia telah menyiapkan divisi khusus untuk menangani kejahatan ini. Salah satu negara yang telah bersiap perang cyber adalah Amerika Serikat (AS). Negara ini disinyalir memiliki pasukan cyber yang mumpuni untuk melawan para hacker.
-
Perang cyber antara Amerika vs ISIS telah dimulai Pemerintah Amerika Serikat telah menabuh genderang perang dan akan melakukan serangkaian serangan elektronik pada kelompok sayap kiri.
-
Pemerintah susun langkah untuk cyber security Cyber security untuk hadapi modus-modus kejahatan di dunia cyber yang berpotensi mengancam roda perekonomian dan keamanan negara.
-
Rusia dan Tiongkok tingkatkan kerja sama cyber security Peringati 70 tahun kemenangan atas Nazi, Rusia dan Tiongkok buat perjanjian baru untuk tingkatkan kerja sama cyber security
Amerika Serikat mempunyai lebih dari 6.000 orang yang disiagakan untuk menangani kejahatan cyber di Pentagon. Negara lain yang tak mau ketinggalan dalam perlawanan kejahatan cyber adalah Jepang. Jepang sudah memiliki 90 anggota untuk keamanan cyber. Meski, jumlah personel keamanannya lebih sedikit dari Amerika Serikat, namun Jepang begitu serius melawan kejahatan cyber.
Ternyata keseriusan Jepang, juga dibantu oleh Amerika Serikat. Jadi, sejak tahun 2013 silam, keduanya telah bahu-membahu mengamankan cyber mereka. "Kami mencatat pertumbuhan tingkat aktor malware cyber canggih, termasuk aktor yang disponsori negara dan non-negara," tulis pernyataan Amerika Serikat dan Cyber Defense Policy Working Group Jepang dalam sebuah rilis pada 2013, seperti dikutip dari Merdeka (2/6/15).
Kendati demikian, kerjasama antar Jepang dan Amerika Serikat selalu dicurigai oleh tetangga negara Jepang, yaitu Tiongkok. Tiongkok khawatir, ada semacam konspirasi yang berpotensi meningkatkan ketegangan keamanan internet.
BACA JUGA :
(brl/red)