Jika AS tutup pintu untuk imigran, perusahaan ini mungkin tak akan ada
14/12/2015 11:17 WIB
Advertisement
WhatsApp dilahirkan oleh lelaki yang datang dari Ukraina
Jan Koum menginjakkan kakinya pertama kali di Negeri Paman Sam ketika berusia 16 tahun. Ia beserta keluarganya datang dari Ukraina dan di AS mereka awalnya menjadi pekerja kasar.
You May Know
-
CEO Google ikut-ikutan singgung sikap intoleran Donald Trump Sundar Pichai, yang juga seorang imigran di Amerika Serikat, menunjukkan sisi empatinya terhadap umat Muslim.
-
Sahabat dekat Trump ini tak setuju larangan muslim ke AS Piers mengaku jika berat rasanya memberikan pernyataan ketidaksetujuannya kali ini karena telah berteman hampir satu dekade dengan Trump.
-
Lawan terorisme, Donald Trump ajak Bill Gates tutup akses internet Donald Trump: Kita telah kehilangan banyak orang karena internet
Kendati kondisinya sulit, Koum masih sempat belajar jaringan komputer secara otididak dari buku bekas yang ia beli. Tak cuma mengenyam pendidikan di San Jose State University, ia juga pernah menjadi karyawan Yahoo sampai 2007.
Tahun 2009, Koum dan Brian Acton melahirkan WhatsApp, sebuah platform pesan instan. Karyanya membuat raksasa sekelas Facebook tergiur dan kemudian mengakuisisinya lima tahun kemudian. Kini, pengguna WhatsApp sedunia ada sekitar 900 juta.
Advertisement
(brl/red)