Kemenristekdikti: Riset mobil listrik di Indonesia masih jalan
Techno.id - Dewasa ini, teknologi mobil listrik tengah menjadi perbincangan hangat di beberapa negara. Di wilayah Asia, ada negara Tiongkok yang sudah mulai gencar mengkampanyekan mobil ramah lingkungan tersebut. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
-
Mobil listrik Indonesia dilirik Malaysia, BPPT mengaku tak khawatir Kepala BPPT: "Mobil listrik komersial akan sulit laku di negara berkembang. Namun jika untuk riset, saya setuju"
-
Kaliurang Unisi, mobil listrik yang dikendalikan dengan smartphone Mobil listrik yang diberi nama Kaliurang Unisi ini selain mampu dikendalikan dengan smartphone.
-
MAB & Desten jalin kerjasama kembangkan teknologi ultra fast charging Teknologi ini memungkinkan durasi pengisian baterai mobil listrik hanya butuh waktu kurang dari 5 menit
Menanggapi hal itu, Dirjen Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KemenristekDikti), Jumain Appe memastikan bahwa pengembangan mobil listrik hasil konsorsium perguruan tinggi di Tanah Air masih terus berjalan.
Menurutnya, teknologi mobil listrik yang saat ini dilakukan beramai-ramai di sejumlah perguruan tinggi masih dalam tahap pengembangan. Dengan kata lain, pengembangan mobil ramah lingkungan di Indonesia masih jauh dari kata inovasi.
"Mobil listrik tetap akan berjalan. Namun masih dalam tahap riset dan belum termasuk pada tataran inovasi," ujarnya saat menghadiri kegiatan Innovation Business Gathering di Gedung KemenristekDikti, Jakarta, Selasa (08/12).
Menurut Jumain, hal tersulit dalam pengembangan riset mobil listrik di Indonesia terletak pada sisi baterai dan motor. Pasalnya, kedua komponen vital tersebut masih belum dapat dikembangkan maupun diproduksi dari dalam negeri.
"Baterai dan motornya belum bisa dikembangkan di dalam negeri. Kalau belum dapat dikembangkan di Tanah Air, agar sulit. Karena 60 persen biaya untuk mobil listrik banyak berasal dari situ," ujarnya seperti dikutip dari Merdeka, Rabu (09/12).
Di samping memiliki kendala dari sisi komponen, perkembangan mobil listrik di Indonesia juga terkendala oleh infrastruktur. Dalam hal ini, infrastruktur yang dimaksud adalah stasiun pengisian khusus mobil listrik.
"Pengembangan industri (mobil listrik) ini masih membutuhkan biaya yang sangat besar," singkatnya.
BACA JUGA :
(brl/red)