Korea Selatan menjadi negara pertama dengan teknologi jaringan 6G, ini faktanya

Advertisement

Techno.id - Korea Selatan secara resmi mengumumkan akan meluncurkan teknologi jaringan internet 6G, pada hari Senin waktu setempat. Mereka mengklaim, jaringan 6G yang dikembangkan menggunakan teknologi kelas dunia, jaringan seluler next-gen berbasis perangkat lunak canggih, dan dapat memperkuat rantai pasokan jaringannya. Korea Selatan berencana untuk meluncurkan layanan jaringan generasi keenam (6G) pada tahun 2028, dua tahun lebih awal dari rencana semula, untuk mengupayakan akses awal ke masa depan dominasi frekuensi radio.

Kabar mengenai jaringan 6G diungkapkan oleh Kementerian Sains dan TIK negara Ginseng tersebut. Pemerintah Korea Selatan memberikan insentif kepada pihak pengembang 6G, yaitu perusahaan lokal agar dapat memproduksi bahan, komponen, dan peralatan untuk merealisasikan program generasi lanjutan jaringan 6G.

Para stakeholders berencana memperkuat rantai pasokan untuk mendukung pengembangan jaringan tersebut. Saat ini, studi kelayakan dari teknologi inti 6G tengah berlangsung. Proyek ini ditaksir bernilai 625,3 juta won atau setara Rp 7.3 triliun.

 


Korea Selatan negara dengan 6G pertama

Melalui inisiatif pengembangan 6G, Korea Selatan berambisi untuk mengalahkan seluruh dunia dalam hal teknologi jaringan internet lanjutan. Sebagai informasi, Korea Selatan merupakan wilayah dengan ekonomi terbesar keempat di Asia. Mereka menyumbangkan 25,9% dari hak paten 5G pada tahun 2022. Harapannya Pemerintah Korea Selatan mampu menembus 30% lebih dalam paten 6G diantara kompetitor lainnya.

foto: Ithome.com

Lebih lanjut, 6G adalah teknologi nirkabel generasi keenam yang sedang dikembangkan sebagai penerus 5G. Seperti halnya generasi teknologi nirkabel sebelumnya, 6G akan memberikan peningkatan kecepatan, kapasitas, dan efisiensi jaringan nirkabel.

Beberapa karakteristik yang mungkin dimiliki oleh teknologi 6G adalah kecepatan unduhan dan unggah yang sangat cepat, latensi yang sangat rendah, kemampuan jaringan nirkabel yang lebih baik dalam mengatasi interferensi dan gangguan, dan dukungan untuk konektivitas multi-mode dan multi-frekuensi.

Selain itu, teknologi 6G juga diharapkan dapat menggabungkan teknologi yang lebih maju seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), jaringan sensor, dan komputasi kuantum. Teknologi ini diharapkan dapat memungkinkan pengembangan aplikasi baru seperti kendaraan otonom, sistem telemedicine, augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), dan banyak lagi.

Melansir dari laman Gsmarena, teknologi 6G akan menyatukan dunia virtual dan realitas, ujar Zhang Yongtao, deputy general manager of Ericsson China Technology Department. Ia menyarankan bahwa 6G akan membawa komunikasi holografik dari fiksi ilmiah menjadi kenyataan.

Advertisement


(brl/guf)