Layanan internet Filipina ternyata terburuk se-Asia
Techno.id - Di dunia internasional, layanan internet di Indonesia mungkin masih jauh dari kata terbaik. Kendati demikian, Anda patut bersyukur karena Indonesia juga bukan yang terburuk di Asia.
-
Internet lambat dan cara perusahaan teknologi mengakalinya Internet lambat adalah momok bagi perusahaan teknologi dalam menjaring penggunanya.
-
Perhotelan di Bali mulai fokus tingkatkan kecepatan akses internet Koneksi Wi-Fi bagi perhotelan merupakan salah satu layanan utama yang saat ini dicari para tamu tatkala mereka menginap di hotel.
-
Layanan ini bikin wisatawan makin betah mengeksplorasi Indonesia Para turis membutuhkan informasi yang cepat
Lalu, siapakah yang terburuk di Asia? Menurut laman Forbes (23/02), ternyata jawabannya adalah Filipina. Jadi, mengapa Filipina? Dan seperti apa layanan internet yang ditawarkan di negara tersebut?
Seorang pelancong yang pernah berkunjung ke negara berpenduduk 102 juta jiwa itu mengaku merasa tertipu dengan pemasaran internet yang diberikan oleh sebuah hotel di Filipina. Sang pelancong menjelaskan, di hotel itu terpampang tulisan Wi-Fi.
Berharap menikmati Wi-Fi di kamar hotel, si pelancong justru mendapati bahwa layanan Wi-Fi itu ternyata hanya bisa diakses dari lobi hotel. Ironisnya, kecepatan internet yang ditawarkan pun juga memprihatinkan.
Fiona Vanier, seorang analis senior dari perusahaan riset pasar IHS Technology mengatakan jika kendala utama Filipina adalah pembangunan infrastruktur. Pasalnya, lanjut Vanier, Filipina terdiri dari sekitar 7.100 pulau.
Alfie Amir, Senior Telecom Research Manager dari IDC Southeast Asia mengungkapkan faktor lain. Menurutnya, pemerintah Filipina mematok harga internet yang cukup mahal untuk masyarakatnya sendiri yang relatif miskin.
Di Filipina, lanjut Amir, adopsi koneksi 4G LTE juga tergolong lambat. Sebagai perbandingan, rata-rata pengguna 4G LTE di Asia kini telah mencapai 12 persen, sementara Filipina baru sebesar satu persen.
Di samping adopsi yang lambat, sistem internet Filipina juga boleh dikatakan sudah usang. Jika saat ini negara-negara di Asia sudah mulai sibuk menata jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH), Filipina masih memanfaatkan xDSL.
BACA JUGA :
(brl/red)