Lazada dibeli perusahaan China Rp 13 triliun
Techno.id - Alibaba Group Holding Limited dikabarkan telah menandatangani kesepakatan akuisisi saham pengendali yang ada di Lazada Group SA. Kesepakatan ini akan menjadikan Alibaba jadi pemilik saham mayoritas di Lazada.
-
Akuisisi Lazada hanyalah sekelumit dari rencana besar Alibaba Tujuan akhir mereka mungkin adalah peningkatan revenue dan meraih gengsi lagi yang direbut oleh JD.com.
-
Siapa sebenarnya pesaing Alibaba di Indonesia? Ternyata ini pesaing berat Alibaba.
-
Alibaba berencana ekspansi bisnis ke wilayah Asia Selatan Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, Alibaba diketahui telah melakukan investasi ke dua perusahaan e-commerce asal India, Paytm dan Snapdeal.
Menurut informasi yang diungkap laman BusinessWire, kesepakatan ini melibatkan transaksi dengan nilai total investasi US$ 1 miliar setara Rp 13 triliun dari Alibaba. Investasinya terdiri dari dari US$ 500 juta atau setara Rp 6,5 triliun dengan model ekuitas baru yang dikeluarkan Lazada dan akuisisi saham dari pemegang saham tertentu.
Transaksi yang dilakukan kedua perusahaan ini diharapkan untuk membantu merek dan distributor di seluruh dunia yang dilakukan pada platform bisnis Alibaba. Selain itu, transaksi ini juga diharapkan bisa mendorong pedagang lokal untuk mengakses pasar konsumen di Asia Tenggara.
Lazada sekarang mengoperasikan platform e-commerce di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Keenam negara tersebut memiliki penduduk yang dikombinasikan mencapai 560 juta.
Berdasarkan riset Internet Live Stats, di enam negara itu ada 200 juta pengguna internet. Penetrasi transaksi online yang hanya 3 persen dari total penjualan ritel di kawasan Asia Tenggara diharapkan akan menawarkan potensi pertumbuhan yang luar biasa bagi kedua perusahaan seiring meningkatnya peneterasi internet.
Kesepakatan transaksi tersebut diikuti penandatanganan perjanjian put-call dengan pemegang saham tertentu dari Lazada. Perusahaan asal Tiongkok itu diberikan hak membeli, pemegang saham juga hak untuk menjual secara kolektif saham mereka yang tersisa di Lazada pada nilai pasar wajar selama 12-18 bulan periode setelah penutupan transaksi.
Transaksi ini melibatkan Credit Suisse (Hong Kong) Limited yang bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Alibaba dan Goldman Sachs (Asia) LLC sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Lazada.
BACA JUGA :
- Penjualan Lazada di Asia Tenggara tembus USD 1,3 miliar
- Ini kebiasaan unik orang Surabaya dan Bandung saat belanja online
- User Indonesia periksa ponselnya tiap 5-10 menit sekali
- Orang Indonesia ternyata suka install banyak aplikasi belanja online
- 5 Alasan ini yang bakal bikin Anda ingin berkarir di startup
(brl/red)