Menatap smartphone ternyata bisa buat Anda tuli sementara
Techno.id - Anda pasti pernah merasakan betapa kesalnya percakapan diabaikan teman saat mereka sedang menatap layar smartphone-nya. Dalam hal ini, menatap layar smartphone ternyata memiliki pengaruh pada pendengaran mereka.
-
Dampak buruk multitasking, gangguan memori otak Jenis multitasking yang berbahaya adalah jika mengandalkan visual contohnya SMS sambil menyetir.
-
5 Efek membahayakan buat kamu yang sudah kecanduan gadget, awas! Smartphone kenyataannya banyak merugikan bagi kesehatan tubuh. Penyebabnya adalah penggunaan yang berlebihan atau tidak bijaksana.
-
Main smartphone sambil nonton TV sama bahayanya dengan pakai narkoba Nonton televisi sambil mengoperasikan smartphone juga menyebabkan otak salah tempat dalam menyimpan informasi.
Seperti yang dilansir oleh Tech Insider, para peneliti mengatakan jika hal ini karena terlalu fokus menatap layar sehingga membuat mereka mengalami tuli sementara pada suara di sekitar mereka. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Neuroscience.
Dikatakan jika otak manusia memang bisa memproses banyak informasi sekaligus, namun sayangnya saat fokus kadang manusia gagal untuk mendengarkan suara sekitar. Bahkan dikatakan tidak mendengar sama sekali. Ahli psikologi menyebutnya Tuli Inattentional.
"Tuli Inattentional adalah pengalaman yang pernah dirasakan semua orang, dan sekarang kita tahu mengapa hal ini terjadi," ungkap Profesor Nili Lavie, peneliti UCL Institute of Cognitive Neuroscience.
Di sisi lainnya, Tuli Inattentional bisa jadi hal yang berbahaya karena saat Anda menatap smartphone maka Anda tidak peduli dengan suara yang ada di sekitar Anda. Bayangkan ini terjadi saat Anda menyetir.
BACA JUGA :
- Tower ini siap bersihkan udara di salah satu kota berpolusi sedunia
- Menristek dukung sepenuhnya teknologi penyembuh kanker dari Indonesia
- Alat penyembuh kanker dipuji Jepang, Indonesia malah suruh hentikan
- NASA tunjukkan Pluto dari jarak terdekat yang pernah dicapai
- LIPI: Anggaran IPTEK Indonesia masih tertinggal jauh
(brl/red)