Penuhi TKDN, Huawei lebih pilih gandeng mitra lokal
Techno.id - Vendor perangkat telekomunikasi Huawei mengaku akan berupaya melakukan langkah strategis terkait aturan baru dari pemerintah soal tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN). Pemerintah menetapkan setiap produk yang memakai teknologi 4G wajib mencapai angka 40 persen TKDN.
-
Huawei tak pede perkenalkan smartphone 4G ke Indonesia "Kami sedang berusaha mengejar tingkat kandungan lokal yang mulai diterapkan pemerintah."
-
Menkominfo komentari akal-akalan vendor smartphone 4G "Seharusnya kalau memang 4G ya dibuat 4G saja waktu masuk ke sini. Aturan soal TKDN kan baru diterapkan nanti tahun 2017."
-
Tiga menteri telah tandatangani aturan TKDN ponsel 4G Untuk smartphone 4G harus mengantongi kandungan lokal minimal 30 persen.
Huawei mengaku bakal memenuhi syarat baru yang diberlakukan pemerintah mulai 1 Januari 2017 mendatang bagi setiap produsen perangkat 4G. Mereka mengaku telah memilih mitra lokal yang akan membantunya memproduksi produk 4G yang akan dipasarkan ke Indonesia.
Keputusan Huawei memilih mitra lokal untuk memproduksi perangkat miliknya cukup mengecewakan. Pasalnya, beberapa tahun lalu Huawei sempat mendeklarasikan diri sebagai perusahaan yang akan membangun pabriknya sendiri di Indonesia.
"Kami sebelumnya memang sudah berencana membangun pabrik di sini (Indonesia). Tapi sekarang kami pakai mitra lokal di Indonesia untuk membuat produk yang akan dipasarkan di sini," ungkap Ellen Angerani, Director Indonesia Device Business Department, PT Huawei Tech Invesment saat ditemui tim Techno.id.
Sayangnya, Ellen tak mau menjelaskan secara lengkap alasan perusahaannya lebih memilih mitra lokal ketimbang membangun pabrik sendiri. "Ada beberapa faktor. Soal pajak atau apapun belum bisa saya ungkapkan, nanti akan kami sediakan sesi supaya dapat bicara lebih banyak soal ini," kilah Ellen.
Nama Huawei di industri telekomunikasi Indonesia sendiri sudah lama tercatat. Perusahaan asing asal Tiongkok tersebut sudah menjadi pemain di industri solusi telekomunikasi maupun perangkat pendukung berupa modem, ponsel dan smartphone sejak beberapa tahun lalu.
BACA JUGA :
(brl/red)