Mobil tanpa awak Google ditilang polisi, kok bisa?
Techno.id - Peristiwa menarik dalam sejarah teknologi automotif belum lama terjadi. Hari ini (13/11/15), mobil pintar Google telah diberhentikan oleh seorang polisi saat melaju di jalanan. David Weekly, petinggi Rapid Rollout Lab yang masih anggota dari Google, pun mengabadikan momen itu dan mengunggah fotonya ke akun Twitter pribadinya.
-
Mobil Google sudah siap turun ke jalanan umum Mobil Google akhirnya sudah siap diturunkan ke jalanan umum untuk dilakukan pengujian.
-
Mobil Self Driving Google alami 11 kali kecelakaan Google mengakui jika mobil tanpa pengemudinya pernah mengalami kecelakaan sebanyak 11 kali.
-
Google luncurkan situs khusus Google Self-Driving Car Project Berambisi ingin kalahkan pengemudi manusia, Google luncurkan situs khusus laporan pengaduan Google Self-Driving Car Project
Mobil pintar Google ditilang polisi © 2015 twitter.com/dweekly
Tak lama berselang, pihak Google Self-Driving Car Project bersuara terkait hal itu lewat akun Google Plus resminya. Dari posting-nya, mereka tampak bingung dengan keputusan anggota kepolisian AS yang menyetop mobil tanpa awak Google karena dinilai melaju terlalu lambat.
"Kami telah membatasi kecepatan kendaraan prototipe kami di 25mph (40km/jam) saja dengan alasan keamanan. Kami ingin mobil kami terlihat ramah dan menarik, bukannya melaju dengan sembarangan di jalanan," tulis tim mobil self-driving Google (13/11/15).
Kendati tampak tak puas, mobil pintar itu tetap mencatat torehan positif. Sejauh ini, mobil itu sudah mengaspal sejauh 1,9 juta km tanpa supir tanpa ditilang polisi. Baru tadi saja mobil itu dianggap melanggar aturan pengguna jalan.
Di sisi lain, keputusan anggota polisi itu juga tak sepenuhnya salah, apalagi jika melihat kalau gonjang-ganjing soal mobil tanpa awak yang belum sampai di titip temu. Beberapa waktu lalu, sejumlah laporan terkait kecelakaan yang melibatkan self driving car menyeruak di berbagai media. Walaupun para peneliti dari University of Michigan telah menyimpulkan kalau kecelakaan itu banyak disebabkan oleh human error, selimut kontra soal mobil pintar ini pun belum sepenuhnya hilang.
BACA JUGA :
(brl/red)