NASA berencana ciptakan robot untuk misi eksplorasi Jupiter
Techno.id - Badan antariksa Amerika atau NASA sepertinya belum cukup puas dengan capaian New Horizons, pesawat luar angkasa yang telah berhasil mengambil gambar Pluto (planet terluar dari jajaran tata surya) dari jarak yang begitu dekat. Badan bentukan pemerintah Amerika itu saat ini dikabarkan sedang mempersiapkan terobosan baru untuk misi eksplorasi luar angkasa lainnya.
-
NASA berencana terbangkan drone ke Bulan maupun Mars Menurut NASA, misi eksplorasi dengan drone ini ditujukan untuk meneliti bagian-bagian benda angkasa di luar bumi yang selama ini sulit dijangkau.
-
NASA siapkan misi eksplorasi Europa Jupiter Tahun 2020 nanti NASA akan melakukan misi eksplorasi ke Europa, satelit dari planet Jupiter.
-
NASA punya proyek sebesar Rp 27 triliun, untuk apa? Apa yang sedang dikerjakan oleh NASA dalam beberaa tahun belakangan ini? Mungkinkah umat manusia akan bermigrasi ke planet lain?
Dikutip dari Mashable (23/7/15), beberapa ilmuwan dari NASA saat ini kabarnya sedang membangun sebuah robot yang mempunyai kemampuan untuk melakukan misi eksplorasi luar angkasa hingga jarak yang cukup jauh sekali pun. Windbot adalah nama master plan terbaru dari NASA yang diharapkan memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi planet-planet yang memiliki struktur permukaan berupa gas seperti Jupiter dan Saturnus.
Nantinya, Windbot dikabarkan bisa meneliti planet-planet tersebut tanpa perlu mendarat. Bahkan disebutkan, para peneliti bakal merancang robot ini bisa terbang melalui atmosfer planet tanpa menggunakan sayap atau balon udara.
Pihak NASA mengungkapkan, kemungkinan besar nantinya Windbot bakal mengusung sumber energi yang berbeda dari pesawat misi luar angkasa lainnya. Bisa saja nanti Windbot bakal mengusung sumber energi berbahan dasar nuklir, medan magnet raksasa dari kumpulan gas di planet yang diteliti, angin atau bahkan fluktuasi suhu.
Namun, Adrian Stoica, peneliti utama dalam studi Windbot ini mengungkapkan bahwa sumber energi terbaik untuk robot ini nantinya adalah turbulensi. Stoica menjelaskan, Windbot akan lebih membutuhkan kecepatan angin yang tinggi serta variabilitas dalam intensitas untuk menghasilkan energinya sendiri dari lingkungan luar angkasa yang cukup kompleks.
Saat ini robot yang juga mungkin bisa digunakan untuk meneliti gejala cuaca dan iklim di bumi ini sedang dalam tahap penelitian. Pihak NASA yang diwakili oleh Stoica mengungkapkan, mereka berharap supaya robot ini segera bisa terealisasi sehingga lebih banyak hal-hal unik di luar angkasa sana yang bisa dipelajari dan menambah wawasan masyarakat luas mengenai ekosistem di luar bumi.
BACA JUGA :
(brl/red)