Pemasok bahan baterai Apple dan Samsung terlibat dalam ekploitasi anak
Techno.id - Bahan baterai lithium-ion yang digunakan Apple, Samsung, Microsoft, serta produsen mobil Volkswagen dan Daimler AG, menurut Amnesty International terlibat dalam ekploitasi anak, seperti yang dilansir oleh Theverge.com (18/01/16).
-
Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu Apple dituduh memperlambat iPhone dengan pembaruan perangkat lunak untuk menyembunyikan masalah baterai
-
Benarkah Apple akan investasi tambang timah di Indonesia? Beredar kabar, Apple akan berinvestasi timah untuk bahan baku pembuatan iPhone.
-
Baterai ciptaan ilmuwan ini diklaim mampu nyalakan HP selama 12 tahun Kamu pasti takjub dan ingin memilikinya juga.
Organisasi non-pemerintah ini memaparkan jika kobalt (bahan baterai lithium-ion) ditambang oleh anak-anak di Kongo dan dijual ke perusahaan asal Tiongkok Huayu Cobalt. Kemudian biji kobalt tersebut dijual kembali ke perusahaan di Tiongkok dan Korea Selatan di mana akan dipakai untuk baterai smartphone dan mobil listrik.
Organisasi Amnesty International ini telah menghubungi 16 perusahaan multinasional yang merupakan pelanggan berdasarkan dokumen investor dan catatan publik. Namun semua perusahaan ini tidak terlalu banyak memberikan informasi untuk memverifikasi pasokan kobalt mereka.
Penyelidikan ini dilaporkan setelah Amnesty International melakukan wawancara dengan 87 pekerja termasuk 17 orang pekerja anak yang berusia antara sembilan hingga 17 tahun. Anak-anak ini dilaporkan bekerja hingga 12 jam sehari untuk mendapatkan upah Rp 13 ribu hingga Rp 27 ribu dalam sehari.
Tidak sesuai dengan upahnya, pekerja di bawah umur ini juga harus mengangkat beban berat, menghadapi kekerasan fisik, serta bersinggungan langsung dengn bahan kimia dan debu yang berbahaya.
"Ini adalah tragedi yang nyata, kami berpikir jika perusahaan yang mengambil keuntungan dari kobalt dan berakhir di smartphone yang kita gunakan harus menemukan solusi membantu kehidupan anak-anak ini," ujar Mark Dummet dari Amnesty International.
BACA JUGA :
- Begini rasanya punya 8 juta follower di Instagram
- Percaya atau tidak, robot pintar akan mengambil semua pekerjaan Anda
- Pelanggan 900 VA yang pura-pura miskin akan ditindak oleh PLN
- Apakah founder Wikipedia berniat memonetisasi situs buatannya itu?
- Gelang canggih ini janjikan Anda untuk terus bahagia
(brl/red)