Pemerintah susun langkah untuk cyber security
Techno.id - Seiring berjalannya waktu, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai peringkat ke delapan terbanyak di dunia di mana pada akhir 2015 mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Tentu saja, pertumbuhan ekonomi baru tersebut terselip modus-modus kejahatan di dunia cyber yang berpotensi mengancam roda perekonomian dan keamanan negara.
-
Cyber security butuh stakeholder guna pecahkan masalah Kemkominfo: "Meski memiliki kewenangan, bukan berarti pemerintah dapat berjalan sendiri"
-
Internet Society gelar simposium cyber security se-Asia di Jakarta Cyber security menjadi sumber masalah bagi Indonesia.
-
September depan, pemerintah siapkan blue print untuk cyber security Kemkominfo: "Akan ada delapan sektor industri di dalam blue print, mulai dari energi, perbankan, hingga transportasi."
"Kerangka komprehensif cyber security mutlak diperlukan untuk menjamin bergulirnya roda ekonomi Indonesia melalui partisipasi para pelaku dan pemangku kepentingan ranah cyber yang majemuk," ungkap Menteri Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno dikutip dari Merdeka.com (28/05/15).
Untuk mencetuskan pandangan dan masukkan yang komprehensif, serta konstruktif terhadap upaya membangun sistem cybersecurity nasional yang tangguh, Menko Polhukam dan Menkominfo serta Ikatan alumni Lemhanas mengadakan Simposium Nasional Cyber security yang bertajuk 'Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia melalui Sistem Cyber security yang Komprehensif dan Holistik' pada tanggal 3-4 Juni di Hotel Borobudur, Jakarta.
Di sisi lain, menurut Menkominfo, Rudiantara, produk hukum untuk menangani masalah cyber yang tersedia saat ini, masih terasa bersifat reaktif. Sehingga, sulit mencegah ancaman yang rentan muncul. Akibatnya, arsitektur penanggulangan gangguan cyber security belum terdefinisikan dengan jelas.
"Diharapkan dalam pelaksanaannya, kita banyak mendapatkan masukan sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil langkah konkret," tutupnya.
BACA JUGA :
(brl/red)