Peneliti dan industri Indonesia masih belum bersinergi
Techno.id - Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, pertanyaan seputar lambatnya perkembangan inovasi teknologi di Tanah Air mungkin tidak hanya sekali dua kali terlintas di dalam benak Anda. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian?
-
LIPI: Anggaran IPTEK Indonesia masih tertinggal jauh LIPI: Untuk mengejar ketertinggalan, peneliti Indonesia harus menggandeng swasta atau lembaga luar negeri sebagai pendanaan
-
Menristekdikti klaim sudah capai banyak terobosan di tahun 2015 Menteri Muhammad Nasir mengklaim telah melakukan banyak terobosan di sepanjang tahun 2015. Sayangnya ia enggan menyebut secara spesifik
-
Ilham Habibie : Saatnya anak muda Indonesia terapkan technopreneur Indonesia harus menggunakan teknologi sebagai bagian dari berwirausaha.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Jumain Appe berpendapat, inovasi teknologi di Indonesia masih belum banyak bersinergi dengan industri.
"Hal ini karena kurangnya para peneliti melihat fenomena yang dibutuhkan oleh industri, dan kurangnya harmonisasi kebijakan antar sektor," paparnya sebagaimana dikutip dari Merdeka, Selasa (15/12).
Sinergi ini, diakuinya tidak mudah. Pasalnya, diperlukan sebuah kerja sama dan dukungan yang erat dari semua elemen. Sementara itu, salah satu elemen utama dalam mengembangkan Sistem Inovasi Nasional yaitu Penguatan Kelembagaan IPTEK.
"Hal itu (sinergi) memang sulit. Namun jika terlaksana, maka pada akhirnya akan mampu meningkatkan ekonomi dan daya saing bangsa," tambahnya.
BACA JUGA :
- Putus dari Konami, kreator game seri Metal Gear dirumorkan gabung Sony
- Kalau mau sukses dagang online, jual produk ini saja!
- MacKeeper 'kecolongan' bocorkan 13 juta data penggunanya
- Eropa berniat larang remaja di bawah 16 tahun mengakses media sosial
- Media sosial Anda akan diperiksa saat mengajukan visa
(brl/red)