Platform digital Semaai mampu tingkatkan wawasan dan keuntungan petani di Indonesia
Techno.id - Selama ini mungkin masih banyak anggapan, petani adalah kelompok masyarakat yang gagap teknologi dan tidak memerlukan digitalisasi. Rasanya, anggapan tersebut perlu dikoreksi. Sebab, saat ini tidak sedikit petani yang sudah bisa merasakan manfaat perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatan mereka.
-
Aplikasi Petani sajikan informasi panen hingga bibit unggul Kemkominfo: Aplikasi Petani ibarat penyuluh petani secara virtual
-
Aplikasi digital canggih ini bantu petani raih untung lebih besar Menyajikan data-data penting sesuai karakteristik tiap-tiap lahan.
-
Digitalisasi beri peluang industri di Asia Tenggara untuk lebih maju Salah satu proyek pilot di bidang industri pertanian di Indonesia.
Setidaknya, fakta inilah yang muncul dari studi bertajuk Penilaian Dampak Fitur Semaai yang dilansir startup agritech Semaai. Studi tersebut menunjukkan dampak teknologi digital dalam meningkatkan pengetahuan dan daya saing bagi sekitar 5000 Toko Tani dan 200.000 petani kecil di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Studi ini dihasilkan melaui kerja sama Semaai dengan PRISMA, program kemitraan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk pertumbuhan pasar pertanian nasional.
Cofounder dan CEO Semaai, Muhammad Yoga Anindito dalam keterangan resminya menyebutkan, tingginya potensi intervensi digital untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan para petani kecil. Karena itu Semaai mengembangkan produk digital yang disebut Klinik Semaai.
Klinik terbukti berhasil meningkatkan akses pengetahuan dan daya saing Toko Tani serta petani kecil secara signifikan, yang berujung pada pertumbuhan bisnis yang lebih baik.
Fitur konsultasi pertanian digital yang disebut Klinik Semaai secara khusus dirancang untuk memberikan Toko Tani pengetahuan yang mumpuni tentang informasi pertanian, seperti tata cara penggunaan pestisida dan obat-obatan, manajemen hama dan penyakit dan rekomendasi produk.
Berdasarkan hasil studi, Toko Tani yang bergabung dengan Klinik merasa lebih percaya diri saat menjual dan memberikan konseling tentang kebutuhan pertanian kepada petani. Sebanyak 94% Toko Tani mengalami peningkatan pengetahuan tentang pertanian, terutama ketika memberikan rekomendasi produk kepada petani. Sekitar 57% melaporkan adanya peningkatan jumlah pembeli dan pelanggan setia dan 49% lainnya melaporkan peningkatan penjualan.
Hal inilah yang dirasakan Zahrotun Nikmah, pemilik Toko Tani berkibar. Fitur Klinik Semaai telah membantu dirinya belajar dan memahami seluk beluk pertanian, seperti penggunaan obat-obatan dan pestisida serta penanggulangan hama dan penyakit tanaman. Hasilnya, ia lebih percaya diri pada saat memberikan rekomendasi produk kepada petani.
Semaai juga meluncurkan produk keuangan melalui kerja sama dengan fintech dan bank agar Toko Tani dapat meningkatkan manajemen arus kas mereka, mendiversifikasi penawaran produk, meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Sebanyak 67% pengguna produk pembiayaan di Semaai mengalami pertumbuhan inventaris dan 63% lainnya melaporkan peningkatan cash flow.
Head of Portofolio, PRISMA, Eko Prasetiyo mengatakan produk digital ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses pengetahuan dan membantu para petani kecil dan Toko Tani dalam meningkatkan produktivitas, penjualan dan pendapatan mereka,
Sejak Agustus 2022 hingga Agustus 2024, sebanyak 65% pengguna Semaai telah mengakses fitur Klinik, dan hampir 600 Toko Tani telah mengakses fitur keuangan. Dengan demikian, 180.000 petani di Jawa Tengah telah mendapatkan manfaat dari fitur Klinik, dan 18.000 di antaranya telah mendapatkan manfaat dari produk keuangan Semaai.
BACA JUGA :
- Cara mudah menambahkan lagu dari Instagram ke Spotify
- 8 Tips menggunakan Google Document untuk pemula yang wajib diketahui
- Begini cara mendesain kartu nama menggunakan Microsoft Word, nggak pakai ribet
- Telkomsel luncurkan inisiatif untuk menguatkan ekosistem digital pendidikan di Indonesia
- Accurate Indonesia dukung UMKM biar lebih melek digital dengan memanfaatkan AI
(brl/red)