Raupan layanan music streaming belum bisa lampaui penjualan vinyl
Techno.id - Meski konsumsi konten digital saat ini terus meningkat, tetapi ada fenomena unik di industri musik Amerika Serikat. Menurut Recording Industry Association of America (RIAA) pada semester pertama 2015 ini, keuntungan yang dihasilkan dari layanan streaming musik ternyata belum bisa menyaingi akumulasi penjualan vinyl.
-
Hanya Vinyl yang bertahan di tengah terjangan musik streming Sebuah tren tua yang kekinian.
-
Marketing Manager Musica Studios: Streaming akan jadi platform nomor 1 Drian menjelaskan bahwa perjalanan musik Tanah Air telah mengalami shifting.
-
Apple Music kini miliki 6,5 juta pelanggan berbayar Hal ini dikatakan langsung oleh CEO Apple, TIm Cook.
Ya, walaupun keuntungan dari streaming musik telah bertambah 27 persen dibanding tahun lalu, layanan ini baru menghasilkan sekitar Rp2,4 triliun saja. Di sisi lain, peningkatan penjualan vinyl dalam enam bulan terakhir melambung 52 persen. Total penjualan piringan hitam itu pun meningkat menjadi Rp3,27 triliun.
Jika dihitung, selisih penjualan keduanya mencapai Rp870 miliar.
Namun, angka itu belum memasukkan pemasukan dari Apple Music. Sebab, layanan itu belum lama beralih dari promo ke berbayar.
Joshua Friedlander, seorang analis data, tak memungkiri bahwa transaksi industri musik ke bentuk digital lebih cepat dibandingkan media lain, seperti koran. Walau dua per tiga pasar masih dikuasai media fisik, yakni CD, layanan streaming musik berpeluang untuk terus berkembang.
"Layanan streaming berkembang berkat promosi dari mulut ke mulut... Ketika pemain seperti Apple terlibat, maka layanan ini akan lebih diwaspadai," terangnya, seperti dikutip dari NME.com (30/09/15).
BACA JUGA :
- Review dari konsumen lain sangat pengaruhi legitimasi ritel online
- Tak jera, inilah perilaku mereka yang mengaku takut dengan cyber crime
- Tahukah Anda, butuh gaji 3 bulan agar bisa beli iPhone 6S di Jakarta
- 7 Fitur baru yang paling dicintai pengguna dari iPhone 6S
- Survei: Smartphone kalahkan perhatian orang tua pada anak
(brl/red)