Remaja 16 tahun ditangkap setelah dituduh meretas CIA dan FBI
Techno.id - CIA dan FBI baru saja mendapat musibah atas serangan cyber dari hacker yang dikenal dengan sebutan "Cracka". Menurut laporan dari BGR (12/2/2016), Cracka diduga seorang anak muda berkebangsaan Inggris yang masih berusia 16 tahun.
-
Hacker mengaku bobol data rahasia 20 ribu anggota FBI, benarkah? Sebelumnya, hacker juga mengaku berhasil membobol data 10 ribu anggota Department Homeland Security.
-
Alasan remaja merampok rumah lansia ini tak terduga, sepele banget Pelaku berakhir apes.
-
Ratusan PC instansi pemerintah diserang, hacker ini sangat berbahaya! Sekelompok spionase cyber telah berhasil meretas ratusan komputer di lebih dari 45 negara. Apa saja yang telah mereka lakukan?
Cracka telah meretas jaringan Direktur CIA, John Brennan bulan Oktober lalu. Kemudian, anak ini diketahui melakukan penyerangan lagi pada awal bulan Januari kemarin. Tak hanya itu, Cracka juga diyakini telah membobol jaringan Department of Homeland di Amerika Serikat dan membocorkan informasi pribadi dari 30.000 anggota FBI.
Untungnya, kejahatan yang dilakukan anak muda ini tak berlangsung lama karena anak yang dicurigai sebagai Cracka telah ditangkap oleh pihak yang berwajib. Sayangnya, setelah dipenjara selama tujuh jam, anak tersebut dibebaskan kembali dengan jaminan. Pasalnya, tuduhan yang dilayangkan ke anak yang dituduh Cracka tidak begitu kuat.
Anak laki-laki yang identitasnya belum diketahui ini menolak memberikan keterangan terkait kasus peretasan jaringan CIA dan FBI. Ia juga menolak memberitahukan namanya yang sebenarnya dan tak mau menjawab semua pertanyaan dari polisi.
"Saya bukan orang yang Anda maksud. Saya tidak bersalah karena tidak ada bukti yang menunjukkan saya bersalah. Jadi saya tak perlu khawatir, " kata anak muda yang dituduh sebagai Cracka.
BACA JUGA :
(brl/red)