Rusia ciptakan robot 'intelijen' berbentuk kecoa
Techno.id - Bicara soal teknologi robot, negara Rusia mungkin terlihat lebih 'pendiam' daripada negara-negara maju seperti Jepang atau Barat. Namun, bukan berarti negara kaya akan minyak itu tidak bisa membuat robot berteknologi tinggi.
-
Di masa depan, kecoak bisa digunakan untuk mencari korban bencana Jangan salah sangka, ternyata binatang menjijikkan seperti kecoak bisa dimanfaatkan untuk menjadi detektor pencari korban gempa bumi.
-
10 Foto ini tunjukkan perkembangan robot dari masa ke masa Robot-robot itu ditampilkan di Science Museum di Kota London, Inggris.
-
7 Robot 'buruk rupa' ini tak disangka punya kemampuan super canggih Ada yang bisa menempuh jarak 100 meter dalam waktu 13 detik.
Seperti prototipe robot serangga berbentuk kecoa yang baru-baru ini dipamerkan para ilmuwan dari Immanuel Kant Baltic Federal University. Mereka mengklaim, robot yang menghabiskan dana sekitar Rp 329 juta ini adalah robot terkecil yang pernah dibuat.
Sebagaimana dikutip dari SlashGear (25/09), salah seorang ilmuwan bernama Aleksey Belousov mengatakan, robot ini tak hanya memiliki tipikal bentuk yang menyerupai seekor kecoa. Akan tetapi juga dapat berjalan layaknya serangga sungguhan.
"Sebagai contoh, Berkeley University telah membuat robot kecoa selama empat tahun terakhir. Namun mereka tidak bisa membuatnya terlihat seperti serangga aslinya. Padahal, mereka bergerak lebih cepat daripada kami," ujar Aleksey.
Ketika disinggung nama perusahaan yang mendukung proyek ini, Aleksey cenderung enggan untuk berkomentar. Namun ia menegaskan jika robot kecoa ini diciptakan untuk mendukung berbagai kegiatan kemanusian.
Sebagai contoh, berkat ukurannya yang hanya sepanjang 10 cm, robot ini dapat menyelinap di dalam reruntuhan untuk mencari korban selamat. Guna mendukung kegiatan, robot ini pun disebutkan telah dilengkapi dengan beberapa sensor canggih.
Adapun beberapa sensor yang dimaksud di antaranya yakni sensor cahaya, sensor sentuhan, dan sensor nonkontak. Robot yang bergerak pada kecepatan 30 cm per detik ini juga dikatakan mampu mengangkat beban seberat 10 gram, yang artinya cocok untuk kamera pengintai kecil.
Kini, berkat ukurannya yang sangat kecil serta sensor-sensor canggih yang dimiliki, konon robot ini tengah diminati oleh militer Rusia.
BACA JUGA :
- Kecerdasan buatan kalahkan siswa SMA mengerjakan soal matematika
- Panitia harap Kontes Robot Terbang Indonesia lahirkan drone Tanah Air
- Hari pertama, kontes robot terbang sisakan 213 peserta
- Ras Labs klaim bisa buat robot bergerak seperti manusia
- Toyota gelontorkan dana 700 miliar untuk teliti teknologi mobil cerdas
(brl/red)