Seperti apa kemampuan VoLTE milik Smartfren?
Techno.id - Smartfren baru saja meluncurkan Andromax R2 dan E2 yang telah dibekali dengan layanan teknologi Voice over LTE (VoLTE). Layanan ini sendiri digadang-gadang bakal menyaingi teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) yang saat ini dipopulerkan oleh WhatsApp, Skype dan sejenisnya.
-
Siap adopsi VoLTE, pelanggan Smartfren bakal bisa telepon pakai LTE? "Nantinya pelanggan bisa nelepon pakai jaringan 4G LTE yang kualitas suaranya lebih bagus daripada voice call biasa," jamin Direktur Smartfren.
-
Smartfren siapkan Andromax VoLTE, berapa harganya? Andromax yang dilengapi dukungan teknologi VoLTE masih akan dibuat oleh perusahaan yang telah lama menjadi mitranya.
-
Telkomsel terus memperkuat layanan VoLTE yang kini hadir di seluruh Indonesia Layanan ini berikan kenyamanan telepon dan video call yang lebih jernih dan lancar
VP Special Project Network Smartfren, Munir SP, memprediksi bahwa VoLTE akan mampu bersaing dengan VoIP karena Indonesia telah memasuki era 4G LTE. Ia pun menyatakan keyakinannya jika masyarakat nantinya tak hanya dapat menikmati video call bertarif suara saja, melainkan juga suara yang lebih jernih.
"Lalu, apa bedanya VoLTE dengan voice biasa? Jika VoLTE, secara teknis akan tersalur melalui pipa LTE, voice itu berbeda. Voice, datanya terpisah," ujar Munir saat melakukan test drive jaringan Smartfren, sebagaimana dikutip dari Merdeka, Jum'at (26/02).
Dari hasil uji coba langsung (Garut hingga Tasikmalaya), VoLTE Smartfren memang menunjukkan kualitas suara dan video call yang cukup jernih. Kendati demikian, tak dapat dipungkiri jika di beberapa titik tertentu juga masih cenderung tak berjalan mulus. Pihak Smartfren pun mengakui hal itu.
Selain VoLTE, layanan ini juga sempat diuji coba soal kecepatan unduh dan unggahnya. Hasilnya pun memuaskan. Namun karena baru operator Smartfren yang memiliki teknologi VoLTE, alhasil, cukup sulit ketika dibandingkan dengan operator telekomunikasi lainnya.
Menurut Munir, kecepatan download dan upload tidak selalu menjadi tolak ukur utama. Baginya, mayoritas dari pelanggan adalah kenyamanan saat menggunakan layanan internet. "Yang dilihat pelanggan itu lebih ke penggunaan video, lagu, chatting atau apapun itu yang bersifat sosial," paparnya.
BACA JUGA :
(brl/red)