Studi: Dalam keadaan darurat, manusia ternyata lebih percaya robot
Techno.id - Pada dasarnya, manusia menciptakan robot sebagai alat bantu. Namun menurut sebuah penelitian terbaru dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, anggapan manusia ternyata sudah lebih dari itu.
-
Sepertiga orang berpikir AI adalah ancaman bagi manusia Akankah kekhawtiran manusia terhadap kecerdasan buatan ini benar-benar terjadi?
-
Membongkar mitos AI, fakta dan realitas kecerdasan buatan Artificial intelligence hanyalah alat yang dikembangkan manusia
-
Robot di masa yang akan datang akan tiru cara belajar seorang bayi? Di masa yang akan datang, robot akan belajar meniru perilaku manusia, seperti seorang bayi yang sedang tumbuh dan belajar.
Mengutip laman PC World (29/02), manusia kini tak hanya sekadar memanfaatkan robot sebagai alat bantu, tetapi juga mempercayainya. Menurut penelitian ini, kepercayaan itu timbul di saat manusia tengah mengalami situasi darurat.
"Kami cukup terkejut karena pada awalnya kami berpikir bahwa tingkat kepercayaan (manusia kepada robot) tidak akan sebesar ini. Kami harus membuktikan bahwa robot memang dapat dipercaya," ujar salah satu peneliti, Paul Robinette.
"Mungkin kepercayaan ini mulai muncul karena kita terbiasa menggunakan aplikasi navigasi seperti Waze atau Google Maps, di mana kita mengharapkan rute terbaik untuk perjalanan kita," tambah Robinette.
Dari total 30 subjek penelitian, 26 di antaranya memutuskan untuk lebih mengikuti petunjuk robot. Sementara keempat subjek sisanya, dalam keadaan darurat, lebih memilih untuk mempercayai naluri pribadi.
BACA JUGA :
(brl/red)