Tahun 2050, energi ramah lingkungan diprediksi sudah merakyat
Techno.id - Saat ini, Apple merupakan raksasa teknologi yang sudah mulai menerapkan energi ramah lingkungan di beberapa bangunan miliknya. Yang perlu diingat, Apple adalah satu dari sekian juta perusahaan di dunia. Jadi, bagaimana dengan yang lain?
-
7 Jenis energi terbarukan, solusi berkelanjutan untuk masa depan Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan penting juga untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
-
Apple canangkan program untuk melindungi hutan di Tiongkok Raksasa teknologi sekelas Apple faktanya masih mempedulikan lingkungan, loh!
-
Begini wajah masa depan ketika Anda menggunakan kendaraan elektrik Tak hanya bebas polusi, namun energi yang terdapat pada mobil juga bermanfaat untuk keperluan lain.
Menurut sebuah studi dari MIT di Stanford University dan The Atmosphere/ Energy Program di University of California, 2050 adalah tahun di mana semua perusahaan di dunia bakal menggunakan energi ramah lingkungan. Studi ini bahkan mengklaim jika persentase penggunaannya mencapai 100 persen.
Sebagaimana dikutip dari Ubergizmo (25/11), prediksi ini bermula ketika dua universitas ternama itu membuat peta energi yang dibutuhkan 139 negara di seluruh dunia. Data energi yang didapat kemudian dikonversi ke beberapa metode energi ramah lingkungan.
Dalam penelitian itu, dijelaskan bahwa beberapa metode tersebut adalah energi angin, matahari, dan hydropower. Sedangkan tahap terakhirnya yaitu menganalisis seberapa besar tiga energi ramah lingkungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan di 139 negara.
"Di tahun 2050, pihak yang tidak menginginkan perubahan ini akan berpendapat jika biaya yang dibutuhkan mahal, daya yang tidak cukup, energi yang tidak dapat diandalkan, hingga karena mengambil lahan terlalu banyak," ujar Direktur The Atmosphere/ Energy Program
BACA JUGA :
- Tahun 2016, LG Electronics akan dipecah ke dalam tiga perusahaan
- Facebook beri cuti melahirkan bagi karyawan pria dan pasangan sejenis
- Axioo tertarik luncurkan smartphone 4G di bawah Rp 1 juta
- Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta tak butuh masinis!
- Praktisi: Teori konspirasi rawan menyebar di media sosial
(brl/red)