Tahun ini PLN kurangi pemakaian batubara
Techno.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengumumkan akan menurunkan target penyerapan batubara untuk tahun 2015. Penyerapan batubara yang tadinya mengeruk sumber energi hingga 91 juta ton, tahun ini dikurangi menjadi 61 juta ton.
-
PLN rencanakan pembangunan dua unit PLTU di Sulawesi Tengah PLN akan bangun dua unit PLTU berkapasitas 2x50 megawatt (MW).
-
Tarif listrik PLN turun sampai akhir tahun, ini ketentuannya Penurunan tarif listrik berlaku mulai Oktober sampai Desember 2020
-
Presiden Joko Widodo luncurkan program 35.000 MW Jokowi mengatakan jika selama hampir 70 tahun Indonesia merdeka, Indonesia baru bisa membangun 50.000 MW.
"Realisasi sampai akhir tahun ini, kita perkirakan 61 juta ton yang direncanakan dari 91 juta ton, penurunan itu karena ada anomali luar biasa di triwulan pertama yang membuat pemakaian batubara kita menjadi rendah sekali," ujar Kepala Divisi Batubara PLN Harlen di Jakarta, seperti yang dilaporkan oleh AntaraNews (3/8/15).
Pada triwulan pertama 2015, terdapat tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang diistirahatkan dengan alasan permintaan listrik dari konsumen mulai berkurang. Ketiga pembangkit tersebut antara lain PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo, PLTU Tanjung Jati di Jepara, dan PLTU Suralaya di Cilegon. Hal ini yang menjadi penyebab PLN mengurangi pasokan Batubara.
"Biasanya PLTU Suralaya berhenti beroperasi hanya pada Lebaran dan Tahun Baru, tapi pada Februari dan Maret, ada dua unit mesin pembangkit berdaya masing-masing 1.000 megawatt mati selama 10 hari, kejadian ini juga berlaku pada PLTU Paiton dan PLTU Tanjung Jati," katanya.
Perseroan memperkirakan kondisi tersebut terjadi akibat adanya kebijakan efisiensi penggunaan listrik oleh sejumlah konsumen, yang akhirnya membuat realisasi penyerapan batubara hingga semester satu 2015 hanya tercatat sebanyak 32 juta ton.
BACA JUGA :
(brl/red)