Ternyata, tak semua orang suka mobil self-driving
Techno.id - Tak lama lagi, jalanan di seluruh dunia bakal dipenuhi dengan kendaraan self driving. Meski hingga kini regulasinya masih dibicarakan oleh pihak-pihak terkait, namun para produsen otomotif dunia tampaknya tengah berlomba merilis kendaraan futuristik yang dibekali dengan fitur autopilot.
-
Apakah benar bahwa kendaraan self driving dijamin anti nabrak? Teknologi ini memang diciptakan untuk mengurangi angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Tapi, apakah memang benar-benar aman?
-
Self driving car takkan berhasil jika perilaku mengemudi tak diubah Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum era kendaraan driverless benar-benar hadir untuk Anda?
-
Banyak orang tidak suka perusahaan teknologi produksi mobil tanpa awak Hal ini ditunjukkan setelah The World Economic Forum dan The Boston Consulting Group data survei mereka.
Namun benarkah bahwa masyarakat modern membutuhkan teknologi tersebut? Seperti yang telah diberitakan oleh Apple Car Fans pada hari Rabu (18/05/16) lalu, banyak masyarakat yang tak menyambut datangnya teknologi ini dengan antusias.
Mengapa demikian? Bukankah dengan teknologi tersebut angka kecelakaan akibat kelalaian manusia bisa dikurangi? Bukankah teknologi autopilot juga sangat membantu masyarakat modern terutama yang aktif melakukan banyak kegiatan sehingga tak perlu terganggu dengan tugas mereka dalam mengemudikan kendaraan? Well, teoinya memang demikian, namun tak semua orang mendukungnya.
Tak semua orang tertarik menggunakan gadget atau melakukan hal lain ketika sedang berkendara. Alasannya adalah, berkendara merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mampu melepaskan stress setelah penat bekerja baik di kantor maupun di rumah. Intinya, masyarakat masih suka mengendarai mobilnya sendiri.
Sebuah polling terkait teknologi autopilot pun kemudian digelar di Amerika Serikat. Hasil yang didapat pun ternyata cukup mencengangkan. Sekitar 66% dari total responden mengaku tak keberatan mobilnya berjalan sendiri asalkan mereka masih bisa mengambil alih kemudi kapan saja mereka mau. Sisanya adalah mereka yang tak keberatan mobilnya berjalan sendiri tanpa adanya campur tangan manusia. Nah, kalau Anda sendiri, lebih suka yang mana?
BACA JUGA :
- Google buka lowongan menarik dengan bayaran Rp260 ribu/jam
- Persiapkan kendaraan elektriknya, Apple sewa pakar charger dari Google
- Kendaraan driverless mampu kurangi angka kecelakaan hingga 50%
- Meretas kendaraan berteknologi digital bisa dipenjara seumur hidup
- Google jajaki kerja sama dengan Fiat terkait mobil self driving
(brl/red)