Tips agar ponsel Anda aman dari malware serta hacker

Advertisement

Techno.id - Dengan semakin berkembangnya teknologi, kejahatan yang terjadi pun ikut berkembang di dalamnya. Termasuk dalam hal penggunaan gadget yang setiap hari Anda bawa. Meski setiap harinya berada dalam genggaman dan pengawasan, namun tak jarang gadget tersebut masih bisa diakses oleh orang lain.

Lalu bagaimana cara mengamankannya? Langkah pertama adalah menguncinya menggunakan password. Namun password saja tidaklah cukup, apalagi jika aktifitas Anda berseluncur di dunia internet tak bisa dibendung. Nah, berikut sedikit tips yang bisa Anda manfaatkan untuk mengamankan gadget dan data pribadi Anda...

Kunci ponsel Anda

Menggunakan screenlock adalah proteksi awal yang secara fisik bisa mengamankan ponsel Anda. Dengan screenlock, pembobol akan membutuhkan waktu lebih lama jika ingin mengintip data yang ada dalam ponsel.

Namun, tentu saja, screenlock pun masih bisa dibobol. Jika ingin benar-benar aman, Anda harus sering mengubah password atau pattern lock yang biasa Anda gunakan secara berkala.

Jangan sembarangan menginstal aplikasi

Pengamanan berikutnya adalah tidak sembarangan menginstal aplikasi. Ponsel Android hadir dengan pengaturan proteksi yang maksimal. Namun ada kalanya proteksi tersebut dibuka dengan harapan bisa mengunduh dan menginstal aplikasi dari luar Play Store.

Jika pengguna sembrono, langkah inilah yang menyebabkan masuknya malware dan virus yang tak diinginkan.

Baca surat persetujuan dengan teliti

Membaca Agreement atau surat persetujuan memang cukup melelahkan dan tentu saja, membosankan. Tapi berhati-hatilah, sebiasa mungkin bacalah terlebih dahulu sampai selesai, data apa saja yang bisa diakses oleh sebuah aplikasi.

Celah ini sering dimanfaatkan oleh hacker untuk mengakses data pribadi, karena proteksi tersebut terbuka. Korban pun tak bisa menuntut karena ia telah memencet tanda setuju pada halaman Agreement tersebut.

Gunakan password yang cukup sulit

Beberapa pengguna gadget sering melakukan tindakan ceroboh dengan memakai password yang terlalu gampang untuk dibobol. Jika Anda termasuk seseorang yang mudah melupakan password, janganlah lantas menggunakan sandi yang terlalu mudah. Bagaimana contohnya?

Misalnya saja Anda ingin menggunakan password ilovebeer. Tentu saja siapapun bisa membobol. Lain halnya jika Anda menggunkan kalimat yang sama namun penulisannya seperti Il0veB33r. Atau, jika dirasa masih kurang kuat, gunakan saja komposisi seperti @#?ilove%beer69**, atau yang lain, sesuai keinginan Anda, namun memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi untuk dibobol.

Gunakan Two-Factor Authentication

Proteksi terakhir adalah Two-Factor Authentication, atau biasa disebut dengan 2FA. Pada level ini, pengakses akan dimintai kode secara real time. Biasanya beberapa aplikasi menawarkan sistem autentikasi tahap 2 sebagai langkah pengamanan. Untuk melakukannya, pengguna harus memasukkan nomor ponsel atau email yang masih aktif.

Saat aplikasi merasa bahwa ada aktifitas pembobolan yang terdeksi, biasanya autentikasi tersebut akan kembali ditanyakan, dan pengguna harus memasukkan kembali kode terbaru yang telah ter-generate untuk masuk ke dalam aplikasi. Cukup mudah untuk dilakukan, namun tak mudah dibobol oleh orang lain.

Advertisement


(brl/red)