Tips sederhana untuk fotografer pemula

Advertisement

Techno.id - Banyak fotografer pemula yang merasa bahwa hasil fotonya tak sebagus mereka yang telah lama berkecimpung dalam ranah fotografi. Well, ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan dalam mengabadikan sebuah momen melalui foto agar hasil yang didapat sesuai dengan keinginan.

Hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum Anda mulai menggeluti dunia fotografi? Nah, daripada penasaran, simak saja beberapa fot berikut...

Belilah kamera yang layak

Adalah sebuah kesalahan besar jika Anda menghabiskan semua tabungan demi membeli kamera mahal. Yang dimaksud dengan kamera layak adalah memiliki spesfikasi yang cukup untuk menghasilkan sebuah foto berkualitas.

Dan hal tersebut tidak berarti Anda harus membeli kamera pro dengan harga puluhan atau bahkan ratusan juta.

Pelajari pengaturan dasar

Pengaturan dasar pada setiap kamera memiliki kesamaan. Anda harus memahami dan mulai membiasakan diri dengan istilah Focusing Mode pada setiap kamera seperti AF-S, AF-C, AI Servo, One Shot, dan lain sebagainya karena pilihan tersebut tentu memiliki hasil yang juga berbeda.

Begitu juga dengan pengaturan buka rana, apakah Anda mengandalkan mode manual ataukah Apperture Priority, serta Shutter Priority.

Memahami exposure

Exposure terdiri atas 3 bagian penting yaitu Apperture, Shutter Speed, dan ISO. Dengan memahami cara kerja ketiganya, tentu saja Anda juga akan mendapatkan hasil foto sesuai dengan yang diinginkan.

Gunakan mode Semi-Auto

Jika Anda masih belum terbiasa menggunakan mode manual, cobalah dengan Semi-Auto. Pada mode ini, kamera akan tetap membantu Anda agar mendapatkan hasil terbaik, berdasar pengaturan yang telah Anda terapkan pada kamera.

Misalnya saja Shutter Priority, hanya pembuka rananya saja yang manual, sehingga Anda bisa merasakan perbedaan bagaimana memotret dengan kecepatan tinggi atau rendah. Pengaturan lainnya seperti ISO dan Apperture tetap dilakukan oleh kamera.

Memotret dengan format RAW

Memang benar bahwa jika Anda memotret menggunakan format RAW, maka storage yang dibutuhkan untuk menyimpan hasil foto akan lebih besar jika dibandingkan dengan JPEG. Namun RAW membantu Anda untuk memahami tentang exposure.

Hasil foto yang masih RAW bisa diubah atau direvisi menggunakan software bawaan kamera. Anda juga bisa merevisi foto yang telah diambil apabila terjadi kesalahan pengaturan exposure pada saat pengambilan gambar. Dan dari kesalahan tersebutlah Anda akan belajar agar tak terulang lagi di kemudian hari.

Histogram, cahaya, dan komposisi

Pelajarilah lebih lanjut tentang histogram, cara mendapatkan pencahayaan yang tepat sesuai keinginan, dan yang tak kalah penting adalah komposisi. Teknik yang benar tanpa disertai dengan komposisi yang menarik juga takkan mampu menghasilkan sebuah foto yang memuaskan bukan?

Nah, selamat mencoba!

Advertisement


(brl/red)