Tokopedia genjot trafik lewat aplikasi mobile
Techno.id - Semenjak diluncurkan enam tahun lalu, Tokopedia telah memiliki 300.000 pedagang yang tergabung dengan rata-rata transaksi 6 juta produk setiap bulan.
-
Santainya William Tanuwijaya tanggapi rumor fundraising Tokopedia William Tanuwijaya mengaku saat ini Tokopedia tidak membutuhkan pendanaan baru.
-
Tokopedia masuk Deloitte Technology Fast 500 Asia Pacific 2020, keren Tokopedia berada di jajaran 8 perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tercepat se-Asia Tenggara
-
Genap 6 tahun, Tokopedia luncurkan kampanye "Ciptakan Peluangmu" Tokopedia: "Peluang itu akan selalu ada jika mau menciptakannya."
Terkait persaingan dalam industri e-commerce, William Tanuwijaya , CEO Tokopedia mengungkapkan bahwa persaingan banyak tapi pangsa pasar masih besar dan pihaknya mendukung pemain e-commerce memanfaatkan teknologi. Persaingan justru diperlukan agar gerakan edukasi pasar bisa dilakukan kolektif.
William menambahkan bahwa pengguna situs jual beli online di Indonesia masih di bawah 1 persen, jauh dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Tiongkok dan Amerika yang di atas 10 sampai 13 persen.
Ke depannya William berharap dapat terus berkontribusi meningkatkan pertumbuhan e-commerce sebesar 3 sampai 5 persen. Ia menilai 300 ribu jumlah pedagang jauh sedikit dibanding 250 juta jumlah penduduk Indonesia. Untuk itu, Tokopedia diharapkan bisa berkembang lebih besar lagi.
Sementara itu, melihat pertumbuhan smartphone yang terus meningkat dan fakta di lapangan menunjukkan trafik pengunjung Tokopedia banyak mengakses dari mobile phone, membuat layanan jual beli online ini menghadirkan aplikasinya untuk versi iOS bulan lalu.
Lebih lanjut, William berencana untuk lebih mendorong penggunaan aplikasi mobile demi tercapainya target trafik baik dari segi viewers, visitors maupun transaksi.
Kami masih menargetkan konsisten setiap bulannya bulan dengan pertumbuhan setidaknya 20 sampai 30 persen, ungkapnya.
BACA JUGA :
- Optimalkan pebisnis lokal, Lokamedia jembatani pengusaha muda
- Tren bisnis online di Indonesia ternyata mirip Amerika Serikat
- Ungkap ketatnya persaingan e-commerce, Blibli giatkan promo
- 4 Alasan mengapa Facebook masih jadi tempat terbaik untuk berbisnis
- Pelaku UKM terus didorong untuk gunakan e-commerce
(brl/red)