Transaksi mobile di Asia Tenggara kian populer
Techno.id - Pergeseran tren dari perangkat desktop ke mobile kini tak hanya sekadar untuk mengakses informasi saja. Merujuk pada laporan State of Mobile Commerce oleh Criteo di kuartal ketiga kemarin, pergeseran tren kini juga merambah transaksi via mobile.
-
Indonesia pimpin pertumbuhan m-commerce ASEAN, ini rahasianya Hal ini tak lepas dari pengguna smartphone yang kian menjamur.
-
Apa saja sih faktor pendorong pertumbuhan m-commerce? Menurut Kun Arief Cahyantoro, pengamat e-commerce, ada tiga faktor yang berperan.
-
Berkat smartphone, budaya belanja online bakal merakyat Aktivitas online shopping saat ini masih satu persen, tetapi bisa melonjak hingga 10 persen.
Dalam siaran pers yang diterima tim Techno.id, Kamis (12/11), data m-commerce di Asia Tenggara telah mencapai 45 dari 100 persen keseluruhan transaksi e-commerce. Angka ini, merupakan peningkatan dari kuartal sebelumnya yang sudah sebesar 27 persen.
Menariknya, Indonesia ternyata menyumbang sebesar 56 persen dari data m-commerce di Asia Tenggara. Praktis, Indonesia saat ini menempati urutan pertama di Asia Tenggara dalam hal konversi ke penjualan.
"Kami terus melihat kebangkitan mobile commerce di dunia lintas perangkat. Strategi iklan kini harus memasukkan mobile sebagai inti jika perusahaan ingin berinteraksi dengan konsumen yang semakin cerdas," ujar CPO Criteo, Jonathan Wolf.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yuko Saito selaku Managing Director Criteo untuk Asia Tenggara. Menurutnya, Asia Tenggara akan terus menjadi pasar dengan perkembangan tercepat untuk e-commerce dan m-commerce.
"Asia Tenggara terus menjadi wilayah dengan perkembangan tercepat untuk e-commerce dan m-commerce. Faktanya, Asia Tenggara kini memiliki peringkat jauh lebih tinggi di atas rata-rata global sebesar 35 persen (seperti Jepang dan Inggris)," ujar Saito.
Secara garis besar, hasil riset Criteo menunjukkan bahwa investasi awal di aplikasi dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap perusahaan e-commerce. Bahkan, pendapatan mobile dari aplikasi bahkan diklaim telah mencapai 60 persen.
BACA JUGA :
(brl/red)