Umumkan juara, Hackaton EduCode 2015 jadi jalur khusus developer lokal
Techno.id - Diselenggarakan untuk mendukung implementasi pendidikan berbasis teknologi, Hackathon EduCode 2015 telah masuk ke titik akhir dan menentukan dua kandidat pemenang. Kegiatan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan (Pustekkom) ini membuka partisipasi publik khususnya pengembang aplikasi untuk membantu pemerintah mengembangkan solusi teknologi.
-
Pilih talenta terbaik, Mandiri Hackaton 2016 resmi dimulai "Variasi ide yang berkembang benar-benar membawa angin segar bagi pengembangan industri jasa berbasi teknologi informasi di Tanah air."
-
Peserta Hackathon Merdeka 2.0 membludak, mari berpartisipasi! Realisasi "Sumpah Pemuda modern" ini adalah salah satu wujud bakti terhadap negara dengan mengembangkan sektor TI.
-
Aplikasi terbaik The NextDev resmi diumumkan Ada tiga aplikasi yang dinobatkan sebagai pemenang, yaitu akhirnya Rumah Sinau, Gandeng Tangan, dan Jejakku.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam sambutannya di hadapan peserta hackathon mengatakan, “Kita harus bikin terobosan. Kita sudah menyaksikan berbagai teknologi pendidikan digelontorkan perusahaan raksasa. Teman-teman kumpul di sini (hackathon EduCode) untuk membangun platform agar ekosistem pendidikan hidup. You are making a history. Saya tunggu hasil teman-teman. Silakan bekerja menuangkan seluruh inovasi, gagasan, dan terobosan.”
Sementara itu, Rama Mamuaya, CEO DailySocial yang juga salah satu dewan juri mengatakan, “Di EduCode kali ini kita sangat senang dan bersyukur bahwa lebih dari 50 persen peserta menghasilkan aplikasi yang memenuhi bahkan melebihi standar ekspektasi dewan juri pada umumnya.”
Setelah melalui proses yang ketat, dewan juri memilih delapan finalis untuk mempresentasikan karyanya dan akhirnya mengerucut menjadi dua pemenang utama yaitu Samosir oleh Radya Playground dengan tema media informasi real time untuk para orangtua dan anak di sekolah menggunakan teknik face recognition dan Lumos oleh Cozora dengan layanan real time chat dan audio sharing untuk belajar secara remote.
Untuk pemenang pertama memperoleh hadiah dana pengembangan senilai total Rp 30 juta, sedangkan pemenang kedua memperoleh hadiah dana pengembangan senilai total Rp 20 juta.
BACA JUGA :
(brl/red)